HOLOPIS.COM, PADANG – Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan bencana gempa dan tsunami, Pemkot (Pemerintah Kota) Padang, Sumatera Barat lakukan pemeriksaan 12 sirene tsunami di wilayahnya.
Menurut Sekretaris Kota Padang, Andree Algamar saat melakukan uji coba sirene tsunami pada Minggu 28 Mei 2023 mengatakan hal tersebut dilakukan untuk memastikan kondisi alat yang ada di beberapa titik di Kota Padang.
Dalam uji coba tersebut, juga dilakukan untuk mengetahui bunyi yang dihasilkan sirene tsunami ini maksimal atau tidak. Lalu, jarak sirene berbunyi juga diukur dalam radius 0 – 200 meter.
“Pada hari ini ada 12 titik sirene yang durasi bunyinya sekitar satu menit saat ujicoba aktivasi,” katanya dalam keterangan yang dikutip Holopis.com, Senin (29/5).
Andree menjelaskan, jika uji coba ini dilakukan pada tanggal 26 setiap bulan pada pukul 10.00 WIB. Oleh karena itu, ia minta agar masyarakat tidak panik saat sirine tsunami berbunyi namun tidak ada gempa.
“Kalau sirene berbunyi namun tidak ada gempa, berarti kita sedang uji coba aktivasi sirene pada jam dan tanggal tersebut,” jelasnya.
Selain itu, tujuan lain dari uji coba tersebut yakni meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana dan kepedulian pemahaman serta kesadaran masyarakat perlunya mitigasi bencana.
Sehingga, masyarakat sudah siap siaga saat bencana terjadi dan bisa mengurangi risiko bencana. “Kita tentu berharap Kota Padang senantiasa terhindar dari segala bencana seperti gempa atau tsunami. Namun jika itu terjadi maka kita harus siap siaga menghadapinya,” kata Andree.