HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) membawa efek positif bagi elektabilitas Prabowo Subianto, hal tersebut diungkap dalam hasil kajian Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk “Evaluasi Kinerja Presiden dan Pilihan Capres 2024 di Pemilih Kritis”.
Kajian tersebut, berdasarkan analisa hasil serangkaian survei SMRC pada pemilih kritis sejak Juni 2021 sampai Mei 2023. Dimana pola hubungan antara kinerja Jokowi dan elektabilitas Prabowo, mengalami perubahan sejak November 2022.
Pada periode Juni 2021-Oktober 2022, kinerja Jokowi berkorelasi negatif dengan elektabilitas Prabowo. Namun setelah itu, dalam periode November 2022 – Mei 2023, korelasinya berubah menjadi positif.
“Prabowo terlihat mendapat insentif elektoral atas positifnya penilaian publik terhadap kinerja Jokowi sejak November 2022,” kata Direktur Riset SMRC, Deni Irvani yang dikutip Holopis.com dari kanal YouTube SMRC TV, Minggu (28/5).
Perubahan tersebut terjadi, karena beberapa peristiwa kedekatan Jokowi dengan Prabowo. Seperti, pernyataan Jokowi bahwa presiden selanjutnya adalah giliran Prabowo. Kemudian, pernyataan Jokowi tentang perlunya pemimpin yang berani.
Selanjutnya adanya pertemuan Prabowo dengan Gibran, relawan Jokowi yang mengusulkan Prabowo selain Ganjar.
“Agresifitas Prabowo bersama Jokowi seperti menanam mangrove yang tidak memiliki hubungan langsung dengan Departemen Pertahanan, dan lain-lain. Itu semua terjadi memasuki 2023 sampai sekarang,” jelas Deni.