HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berencana untuk kembali menarik utang melalui Surat Berharga Negara (SBN).
Direktur Surat Utang Negara (SUN) DJPPR Kemenkeu, Deni Ridwan mengatakan bahwa di tahun ini, pihaknya berencana menerbitkan SBN ritel hingga Rp150 triliun. Besaran tersebut naik dari tahun sebelumnya yang hanya Rp107 triliun.
“Tahun ini Ibu Menkeu memberikan kesempatan investor ritel untuk berinvestasi lebih banyak angkanya Rp130 sampai Rp150 triliun,” kata Deni dalam sebuah diskusi di Jakarta yang dikutip Holopis.com, Kamis (25/5).
Deni menuturkan, penerbitan SBN ritel merupakan upaya pemerintah untuk mendistribusikan kekayaan negara kepada masyarakat.
Dia mengklaim, return atau keuntungan yang didapat masyarakat akan lebih besar ketika menempatkan uangnya di SBN ritel, ketimbang instrumen lain seperti deposito.
“Jadi ketika kita negara mengalokasikan sekitar 400 triliun untuk pembayaran bunga SBN itu harapannya diterima siapa? Rakyat langsung,” jelasnya.
Pria yang akrab disapa Kang Deni itu juga menekankan, bahwa penerbitan SBN Ritel dapat dibeli oleh Warga Negara Indonesia (WNI) yang sejatinya memang bertujuan untuk memberikan instrumen investasi yang aman untuk masyarakat.
Di sisi lain, dia juga menjelaskan peerbitan SBN ritel tersebut merupakan kesempatan masyarakat untuk turut berkontribusi dalam perekonomian nasional. Sebab, SBN ritel juga diterbitkan untuk memenuhi pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023.