HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Komite Mahasiswa Indonesia (KMI), Syamsul Patria menyatakan mendukung penuh penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan berlangsung pada tahun 2024 mendatang.

Syamsul pun mendorong agar pesta demokrasi tersebut dapat berjalan dengan baik, jujur, adil dan kondusif, sesuai dengan asaz demokrasi dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 ataupun Undang-Undang (UU) Pemilu.

Dia lantas menyinggung penyelenggaraan Pemilu 2019 yang lalu. Dimana saat itu, pemilu syarat dengan perpecahan dan konflik vertikal serta horizontal yang terjadi di hampir seluruh wilayah, baik itu dari kalangan bawah hingga kalangan atas.

“Kemudian hari ini kita kembali diperhadapkan dengan kontestasi pemilu 2024, kita tentu tidak menginginkan hal serupa terjadi,” kata Syamsul kepada Holopis.com, Kamis (25/5).

Syamsul berpandangan, bahwa untuk mewujudkan pemilu jujur, adil dan kondusif adalah dengan melakukan sosialisasi secara masif di tengah lingkungan sosial masyarakat lewat agenda-agenda yang sifatnya penyuluhan terkait pemilu damai.

Sebagai organisasi kepemudaan, KMI yang dinahkodai Syamsul itu juga mendorong seluruh pemuda di Tanah Air untuk turut aktif terlibat dalam mewujudkan pemilu damai. Sebab menurut Syamsul, peran pemuda dengan pemikirannya yang fresh sangatlah vital bagi berlangsungnya Pemilu 2024.

“Keterwakilan pemuda sangat penting dalam menyusun strategi guna merangkul seluruh elemen yang berpotensi melakukan tindakan di luar dari aturan main Pemilu, ataupun UU Pemilu itu sendiri,” jelasnya.

Syamsul juga mengingatkan perihal potensi konflik seperti politisasi identitas, hoaks dan lain-lain sangat terbuka luas, seiring dengan kemajuan teknologi yang ada saat ini. Untuk itu, ia mengimbau masyarakat untuk cerdas dalam memanfaatkan platform-platform media sosial.

“Komite Mahasiswa Indonesia menghimbau seluruh pihak termasuk masyarakat kalangan menengah ke bawah untuk cerdas bermedia sosial, karena arus hoaks paling kencang ada di media sosial, yang tentunya susah untuk dilawan,” imbaunya.

“Kalangan masyarakat harus teliti dalam memeriksa kebenaran dari informasi yang berkembang di media sosial,” sambungnya.