HOLOPIS.COM, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menyampaikan prakiraan pihaknya terkait suku bunga acuan Amerika Serikat (AS), atau yang biasa disebut Fed Fund Rate (FFR).
Dia mengatakan, bahwa kenaikan suku bunga acuan yang terjadi di negeri Paman Sam itu saat ini sudah mencapai puncaknya. Sehingga bisa dikatakan, bahwa potensi kenaikannya kini sudah tidak ada.
“Kami meyakini FFR mencapai puncaknya,” kata Perry dalam konferensi pers virtual yang dikutip Holopis.com, Kamis (25/5).
Sebagaimana diketahui, Bank Sentral AS alias The Federal Reserve (The Fed) pada awal Mei 2023 memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuannya sebesar 0,25 persentase. Kenaikan itu membawa suku bunga acuan ke level 5 – 5,25 persen.
Melihat hal tersebut, Perry meyakini The Fed tidak akan mengambil langkah ekstrem terhadap suku bunga acuan mereka pada periode bulan Juni mendatang.
“Kami probabilitas bagi FFR naik di Juni gak terlalu besar, akan tetap stay,” jelasnya.
Meski begitu, Perry masih menyoroti sejumlah hal di As yang menurutnya cukup mengejutkan, yakni inflasi yang turun cenderung melambat. Padahal, The Fed sudah cukup agresif dalam menaikkan suku bunga acuannya.
“FFR kemungkinan akan stay. Agak berbeda dengan analisis FFR akan turun di akhir tahun,” tegas Perry.
Bagi siapa pun yang pernah mencicipi lontong Medan, pasti langsung ketagihan dan kepikiran terus.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melesat pada perdagangan sesi pertama di awal pekan ini,…
Harga emas batangan bersertifikat keluaran PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terpantau masih belum mengalami perubahan…
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramal bakal bergerak mixed pada perdagangan awal pekan ini, Senin…
Harga emas batangan bersertifikat yang dijual di PT Pegadaian (Persero) terpantau masih tidak bergerak pada…
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis informasi terkini perihal prakiraan cuaca Jateng (Jawa Tengah)…