Advertisement
Categories: Ragam

Gus Yaqut Minta Pemuda Indonesia Bisa Adaptif, Inovatif, Kreatif Rawat Perdamaian

Advertisement

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) mengajak semua insan dari perguruan tinggi keagamaan negeri (PTKN) agar terus menjadi manusia yang adaptif dengan perkembangan zaman, tidak terlalu santai berada di zona nyaman saja namun terus melakukan inovasi-inovasi dan meningkatkan daya kreatifitas.

“Saudara harus bisa adaptif, inovatif, dan kreatif untuk merawat keberagaman dan perdamaian,” kata Gus Yaqut saat menjadi inspektur upacara di Bumi Perkemahan Kampus 2 IAIN Sultan Amai Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo seperti dikutip Holopis.com, Senin (22/5).

Kegiatan Pramuka Wirakarya Nasional (PWN) ke 16 tahun 2023 yang diikuti oleh 1.200 pramuka tersebut mengangkat tema “Merawat Keberagaman dan Perdamaian dalam Bingkai Moderasi Beragama”. Bagi Gus Yaqut, tema tersebut bisa menjadi tantangan besar untuk bisa dijawab oleh generasi muda Indonesia.

“Ini sebuah tema yang cukup menantang sekaligus membutuhkan pembuktian segenap insan Pramuka PTKN,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Menag juga menambahkan, bahwa di dalam konteks Indonesia, kepanduan atau pramuka sudah melewati perjalanan panjang. Mulai pada era penjajahan Belanda, masa perjuangan kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan, hingga dileburnya berbagai organ kepanduan menjadi satu, yakni Pramuka pada 14 Agustus 1961.

“Sejarah panjang kepanduan dunia dan kepanduan di Indonesia seyogyanya mendorong kita untuk selalu merenungkan hakikat organ kepanduan kita, hakikat Pramuka kita,” kata Menag.

Jika merujuk pada catatan Baden Powell misalnya, lanjut Menag dapat diambil hikmah betapa hubungan antarsesama manusia dan hubungan antara manusia dengan alam memegang kunci keberhasilan.

Dalam konteks yang sederhana, relasi yang baik antarsesama manusia dan perlakuan terhadap alam merupakan penentu keberhasilan penyelidikan.

“Apalagi jika ditarik dalam konteks kepanduan Indonesia yang didasari dengan nilai-nilai spiritualitas berupa kepercayaan kepada Yang Esa. Maka, akan membentuk trilogi relasi, yakni hablu minallah, hablu minannas, dan hablu minal alam,” ujar Menag.

“Apabila trilogi relasi ini betul-betul diimplentasikan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, maka para pandu kita akan menjadi insan nan paripurna,” sambung Menag Yaqut.

Page: 1 2

Share
Published by
Muhammad Ibnu Idris

Recent Posts

4 Tips Touch Up Setelah Keringetan karena Rayakan Natal Seharian

Meskipun riasan terlihat cantik di pagi hari, bukan tidak mungkin riasan kembali kusam dan luntur…

6 menit ago

Review Film : Home Alone, Film Natal yang Timeless

Siapa sih yang berlum pernah nonton Home Alone? Hampir semua generasi milenial, pasti pernah menonton…

26 menit ago

VIRAL : Demi Nonton di TV Baru, Mobil Ini Ngebut Sampai Bikin…

Saat membeli barang baru, tidak bisa dipungkiri kita memang menjadi senang dan ingin cepat-cepat pulang…

46 menit ago

Review Film : Home Alone 2 Lost in New York

Home Alone 2: Lost in New York, dirilis pada tahun 1992, melanjutkan petualangan Kevin McCallister…

1 jam ago

Keluarga Nadine Chandrawinata Hiasi Pohon Natal yang Ditanam dari Kecil

Ada yang berbeda pada perayaan natal keluarga Nadine Chandrawinata dan Dimas Anggara. Pada natal 2024…

1 jam ago

Indonesia Juara Umum World Pencak Silat Championship ke-20, Menpora Harap Silat Diakui IOC

Tim Pencak Silat Indonesia berhasil keluar sebagai juara umum di World Pencak Silat Championship ke-20…

2 jam ago