“Mereka yang semula akan mendukung Ganjar Pranowo ternyata pada akhirnya menjatuhkan pilihan pada Prabowo,” imbuhnya.
Selain itu, efek dari pertemuan Prabowo dengan sejumlah tokoh nasional diduga juga menjadi faktor pendukung naiknya elektabilitas Menteri Pertahanan RI tersebut.
“Publik kemudian juga dinilai mulai menyadari bahwa untuk melanjutkan kerja besar Jokowi Indonesia harus dipimpin oleh seorang negarawan yang kuat, visioner dan teruji leadershipnya, bukan seorang tokoh populer yang semata-mata dibesarkan oleh media sosial,” terangnya.
Faktor lainnya kemudian adalah Prabowo nampaknya dinilai publik sebagai sosok negarawan yang mengutamakan persatuan bangsa dan kepentingan nasional, serta cenderung menghindari konflik dengan para kompetitornya.
Survei Polstat Indonesia kali ini dilakukan pada tanggal 1 s/d 10 Mei 2023 di seluruh wilayah Republik Indonesia yang terdiri dari 34 provinsi. Populasi survei ini adalah seluruh penduduk Indonesia yang minimal sudah berusia 17 tahun dan memiliki E-KTP.
Jumlah sampel sebesar 1220 responden diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat (multi-state random sampling). Batas kesalahan (margin of error)+/- 2,8% dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95%.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka langsung dengan responden berpedoman kuesioner. Survei Polstat kali ini dilengkapi dengan analisis media monitoring untuk mengukur perkembangan sentimen publik terhadap para capres setahun jelang Pemilu 2024.
Tingkat Elektabilitas Capres Simulasi 10 Nama :
Prabowo Subianto 33,5%
Ganjar Pranowo 19,6%
Anies Baswedan 19,4%
Ridwan Kamil 5,4%
Agus Harimurty Yudhoyono 3,5%
Erick Thohir 3,2%
Sandiaga Uno 2,8%
Puan Maharani 2,4%
Airlangga Hartarto 2,2%
Muhaimin Iskandar 1,9%
Undecided 6,1
Tingkat Elektabilitas Capres Simulasi 3 Nama :
Prabowo Subianto 39,2%
Ganjar Pranowo 27,1%
Anies Baswedan 26,9%
Undecided 6,8%
Tingkat Elektabilitas Partai Politik :
PDI Perjuangan 18,8%
Partai Gerindra 16,2%
Partai Demokrat 10,4%
Partai Golkar 10,2%
Partai Nasdem 8,9%
PKB 7,9%
PKS 6,8%
Partai Perindo 4,9%
PAN 2,9%
PPP 2,1%
Partai-Partai Lainnya 3,6%
Undecided 7,3%
Page: 1 2
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli menegaskan bahwa meskipun kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) mengalami kenaikan menjadi…
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan tentang penerapan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar…
Merayakan Natal biasanya melibatkan berbagai acara, mulai dari pertemuan keluarga hingga pesta. Dengan segala keseruan…
Jerman saat ini tengah menghadapi serangan terorisme menuju Hari Raya Natal. Seorang pria Saudi bernama…
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mengklaim kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN)…
Hari Ibu adalah momen yang tepat untuk menunjukkan rasa cinta dan penghargaan kepada ibu. Salah…