Bye Dolar! KTT ASEAN Sepakat Tingkatkan Dedolarisasi dan Konektivitas Pembayaran

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Para pemimpin negara Asean sepakat untuk mengurangi ketergantungan terhadap mata uang Dolar atau dedolarisasi.

Hal itu tercermin dari hasil Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ke-42 ASEAN 2023 yang berlangsung di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Implementasi transaksi mata uang lokal dan konektivitas pembayaran digital antar negara sepakat untuk diperkuat, ini sejalan tujuan sentral lintas ASEAN agar Asean semakin kuat dan semakin mandiri,” kata Presiden Jokowi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (12/5).

Perlu diketahui, konektivitas pembayaran regional (regional payment connectivity/RPC) dan transaksi mata uang lokal masing-masing negara (local currency transaction/LCT) merupakan sarana untuk memajukan konektivitas pembayaran regional dan mekanisme transaksi mata uang lokal masing-masing negara ASEAN.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono menjelaskan, bahwa kedua hal tersebut merupakan bagian dari 3 priority economy deliverables (PEDs) yang menjadi pilar ekonomi Keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023.

Pilar tersebut bertujuan untuk menunjukkan komitmen dan tekad bersama para pemimpin ASEAN untuk memperdalam integrasi dan stabilitas keuangan.

Adapun kerja sama ini, jelas Erwin, dapat memfasilitasi pembayaran lintas negara di berbagai yurisdiksi dan mempersingkat rantai pemrosesan, yang pada gilirannya memperbesar manfaat pembayaran lintas negara.

“Saat ini kerja sama RPC telah membuahkan implementasi pembayaran lintas negara berbasis QR Code antara Indonesia dengan Thailand dan Malaysia,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat (12/5/2023).

Sementara itu, Pengembangan kerangka LCT juga telah dilakukan untuk memperluas mekanisme transaksi mata uang lokal masing-masing negara ASEAN secara regional. Sehingga diharapkan dapat mendukung upaya ASEAN untuk memperdalam integrasi keuangan secara komprehensif.

Adapun sejauh ini, Indonesia telah menjalin kerja sama terkait LCT bersama dengan dua negara ASEAN, yakni Malaysia dan Thailand.

Harapannya, kerja sama LCT tersebut dapat diikuti oleh negara anggota ASEAN lainnya untuk perdagangan lintas-negara, penyelesaian investasi, dan pendapatan maupun transfer.

“Ke depan, transaksi LCT akan dikembangkan untuk perdagangan dan investasi dan semua transaksi ekonomi dan keuangan, seperti transaksi giro, transaksi modal, dan transaksi keuangan,” kata Erwin.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral