PDIP Tuding Nasihat Jusuf Kalla ke Jokowi Demi Lancarkan Kepentingan Politik Anies

HOLOPIS.COM, JAKARTA – PDIP membela Presiden Jokowi atas tudingan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) yang meminta untuk tidak terlalu ikut campur dalam politik jelang Pilpres 2024.

Ketua DPP PDIP, Nusyirwan Soejono kemudian malah balik menuduh, Jusuf Kalla punya maksud lain demi melancarkan kepentingan politiknya atas pernyataannya itu.

“Sebenarnya Pak JK juga punya kepentingan atas Calon Presiden 2024,” kata Nusyirwan dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (9/5).

“Beliau juga ingin berperan dalam proses politik penetuan calon presiden/ Wapres, sehingga catatan kepada Pak Jokowi juga karena Pak JK punya kepentingan politik,” sambungnya.

Terlebih menurutnya, pilihan politik antara Jusuf Kalla dengan Presiden Jokowi saat ini sudah sangat jauh berbeda.

“Tentunya kalau sikap, cara dan kebijakan Pak Jokowi sejalan, Pak JK tidak akan menyampaikan catatan tentang Pak Jokowi, seperti cawe-cawe dan campur tangan,” tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, Wakil Presiden Indonesia Ke-10 dan Ke-12, Jusuf Kalla menanggapi pertemuan sejumlah pimpinan partai politik di Istana tanpa kehadiran Partai Nasdem.

Mantan pendamping Presiden Jokowi pada 2014 lalu itu bahkan berkomentar ada kejanggalan ketika kemudian Jokowi berani mengatakan tidak mengundang Surya Paloh ke Istana.

“Ini point pertama tidak diundang. Tapi, kalau pertemuan itu membicarakan karena di Istana ya membicarakan tentang urusan pembangunan wajar saja. Tapi kalau bicara pembangunan saja mestinya NasDem diundang kan,” kata Jusuf Kalla Minggu (7/5).

“Berarti ada pembicaraan politik,” sambungnya.

Jusuf Kalla kemudian malah meminta Jokowi berkaca kepada presiden terdahulu yakni SBY dan Megawati Soekarnoputri yang tidak Cawe-Cawe jelang akhir masa jabatan.

“Menurut saya, Presiden itu seharusnya seperti Bu Mega dulu, SBY, begitu akan berakhir. Maka tidak terlalu melibatkan diri dalam suka atau tidak suka dalam perpolitikan itu. Supaya lebih demokratis lah,” imbaunya.

Jokowi sendiri sebelumnya diketahui mengundang sejumlah partai koalisi pemerintahan ke Istana beberapa waktu lalu.

Namun, dalam pertemuan tersebut, partai Nasdem ternyata tidak hadir. Presiden Jokowi pun dengan tegas menyatakan bahwa dirinya memang sengaja tidak mengundang Surya Paloh ke pertemuan tersebut.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral