HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyampaikan alasannya untuk tidak menaikkan batas angka kemiskinan di Indonesia seperti yang disarankan oleh Bank Dunia.
Sebagaimana diketahui, Bank Dunia mengusulkan Indonesia untuk menaikkan batas kemiskinan. Usulan tersebut diberikan karena Indonesia sudah sejak 2011 masih belum merubah besaran paritas daya beli, yang menjadi acuan dalam menentukan angka kemiskinan.
Bank Dunia pun menyarankan untuk menaikkan batas acuan tersebut, dari yang semula hanya 1,9 dolar AS menjadi 3,20 dolar AS per hari.
Adapun alasan Sri Mulyani eggan mengikuti saran tersebut karena ukuran garis kemiskinan yang disarankan Bank Dunia itu belum bisa menggambarkan kondisi perekonomian masyarakat Indonesia.
DIa juga menilai, apabila acuan garis kemiskinan di Indonesia dinaikkan, maka banyak masyarakat di Indonesia yang seketika masuk dalam golongan miskin.
“Kalau Indonesia memakai batas tiga dolar AS, itu 40 persen, kita semua menjadi miskin seketika,” kata Sri Mulyani dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com,” Rabu (10/5).
Menurut Sri Mulyani, Indonesia mempunyai ukuran tersendiri. Sebab, struktur harga di Indonesia berbeda-beda sehingga pengeluaran masyarakat pun ikut berbeda.
JAKARTA - Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menilai bahwa…
Pasangan sebelriti Rendy Kjaernett dan Lady Nayoan di tahun 2023 hampir berpisah, namun memutuskan untuk…
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono mengaku yakin PT Pindad yang biasa memproduksi alat maupun kendaraan…
Terekam kamera CCTV maling gagal menggasak mobil hasil curiannya karena panik dikejar warga sekitar. Mobil…
Daftar susunan pemain Manchester City vs Everton untuk Boxing Day Liga Inggris musim 2024/2025 telah…
Kapten Liverpool Virgil van Dijk enggan memikirkan soal juara saat ini, ia hanya ingin fokus…