HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita menjawab kritikan Anies terhadap kebijakan pemberian subsidi mobil listrik yang dinilai keliru.
Agus menegaskan, bahwa pemberian subsidi tersebut merupakan langkah pemerintah mempercepat transisi penggunaan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) dalam rangka pengurangan emisi karbon.
“EV itu pada dasarnya untuk mengurangi emisi,” kata Agus dalam keteranganya yang dikutip Holopis.com, Selasa (9/2).
Di sisi lain, pemberian subsidi tersebut juga sebagai upaya Indonesia berkontribusi untuk global dalam mengurangi gas emisi, mengingat Indonesia mempunyai komitmen zero emisi pada tahun 2060 mendatang.
“Sebagai bagian dari komunitas global, kita pun punya komitmen zero emisi pada 2060. Nah ini bagian yang tidak terlepaskan dari upaya untuk itu,” jelas Agus.
Selain itu, pemberian subsidi tersebut juga berdampak positif bagi perekonomian nasional. Sebab dengan diberikannya subsidi, permintaan publik terhadap kendaraan listrik tentu akan meningkat.
Dengan demikian, industri EV dalam negeri pun akan berkembang dan peluang terciptanya lapangan kerja akan terbuka lebih lebar.
“Kita tidak boleh lupa bahwa pengembangan industri EV di Indonesia akan menciptakan tenaga kerja yang cukup tinggi dan bisa memanfaatkan program hilirisasi yaitu nikel yang sekarang sedang dijalankan oleh pemerintah,” jelas Agus.
Dengan melihat berbagai dampak positif tersebut, Agus mengingatkan semua pihak, termasuk Anies untuk tidak sekadar melontarkan kritikan tanpa melihat berbagai faktor yang ada secara utuh.
“Jadi kalau kita melihat pengembangan industri EV, jangan dilihat dari satu faktor saja tapi faktor secara utuh juga harus dilihat,” tukasnya.
Sebagaimana diberitakan Holopis.com, bakal calon presiden (bacapres) usungan Koalisi Perubahan, Anies Baswedan beberapa waktu lalu sempat mengkritik kebijakan pemberian subsidi mobil listrik.
Menurutnya, langkah pemerintah memberikan subsidi mobil listrik sebagai upaya mengurangi emisi karbon justru bertolak. Ia menilai langkah tersebut hanya menambah volume kendaraan di jalan, yang membuat emisi justru semakin lebih tinggi.
Anies pun menyarankan, agar subsidi tersebut diimplementasikan ke bus sebagai transportasi umum, karena dianggap bisa menekan angka kendaraan pribadi di jalanan.