HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri BUMN, Erick Thohir memberikan tanggapannya terkait hasil kunjungan kerjanya di Lampung bersama Presiden Jokowi beserta rombongan.

Erick Thohir jadi salah satu saksi nyata bagaimana buruknya infrastruktur jalan di Lampung.

Sebelumnya diketahui bahwa Presiden Jokowi yang juga didampingi Erick Thohir, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan dan lain-lain melakukan kunker ke Lampung, pada Jumat (5/5).

Selain mengunjungi pusat perbelanjaan tradisional, Presiden Jokowi dan rombongan juga mengecek langsung bagaimana kondisi infrastruktur jalan yang menjadi salah satu aduan hingga keluhan masyarakat sekitar.

Dalam hal ini, Erick Thohir yang juga merasakan langsung bagaimana kondisinya, sontak kembali mengingatkan, sesuai pernyataan Presiden Jokowi bahwa infrastruktur jalan raya dan tol adalah hal yang krusial untuk pertumbuhan ekonomi.

“Satu hari penuh kami menyusuri jalan-jalan di Kota dan Kabupaten Lampung. Bapak Presiden sekali lagi mengingatkan bahwa infrastruktur seperti jalan raya dan tol adalah krusial. Penting untuk mendukung kelancaran mobilitas masyarakat dan barang,” ungkap Erick, sebagaimana informasi yang diterima Holopis.com, Sabtu (6/5).

Lanjutnya, Erick Thohir juga menyinggung bahwa bagaimana bisa hal itu ( kelancaran mobilitas masyarakat dan barang) tercapai, jalannya saja tidak ada.

“Di mana ada kemauan, di situ ada jalan. Kalau jalannya tidak ada?” ucap Erick.

Sebagai informasi, infrastruktur jalan di Lampung jadi salah satu topik hangat belakangan ini.

Bermula dari kritik pedas pengguna TikTok, hingga membuat Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi ketar ketir.

Bahkan infrastruktur langsung diperbaiki seketika, dimana perbaikan itu kabarnya dilakukan setelah mendengar bahwa Presiden Jokowi dan rombongan akan hadir dalam rangka kunker di Lampung. Publik menyebut bahwa perbaikan jalan tersebut merupakan proyek Roro Jonggrang.

Menariknya, alih-alih melewati jalanan yang mulus yang baru saja diperbaiki. Gubernur Lampung malah harus tepok jidat, karena Presiden Jokowi melewati rute lain, dimana infrastruktur jalan yang dilaluinya nampak buruk sekali.