HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kemarahan Jonathan Latumahina, ayah David Ozora terus membara setelah anaknya menjadi korban penganiayaan oleh Mario Dandy Satriyo, anak mantan pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo.

Kekesalan itu semakin berkecamuk saat dirinya menduga ada upaya penggembosan proses hukum.

Jonathan membongkar upaya keluarga Mario Dandy yang ingin lolos dari hukum.

Melalui akun Twitternya, @seeksicsuck, Jonathan mengaku sempat didatangi orang yang tidak jelas untuk mengajaknya berdamai.

“Saat di RS Medika gue ditempel orang-orang enggak jelas yang ngajak damai. Beberapa kali gue diamkan, bukan mereda tapi makin banyak mereka datang. Gue langsung mikir ini pelaku pasti orang kuat, orang suruhannya sebanyak ini, ada saksi yang liat itu: Pak R (yang anter david), Sahabat @abu_abros dan Banser Jaksel,” tulisnya seperti dikutip Holopis.com, Kamis (4/5).

Jonathan melanjutkan, pada 20 Februari sekira pukul 23.00 WIB, David masuk ruang ICU. Kemudian, dirinya tiba-tiba diberitahu ada yang menunggu di IGD yang katanya penting.

Ia pun kesal karena orang yang menunggunya ternyata orang yang sebelumnya mendekatinya tadi ditambah empat orang lagi, yang katanya keluarga Mario Dandy dan ingin mengajak damai.

“Langsung gue usir orang-orang itu dan gue balik ke ICU,” tegasnya.

“Hingga gue akhirnya teriaki mereka: lu siapa!!! lu angkatan??? (Karena badannya tegap2),” tambahnya.

“Trus gue sampaikan: kasih tau bosmu, nama gue Jonathan dan gak akan ada damai trus gue kembali urus David,” kata Jonathan.

Menurut Jonathan, pada suatu malam, ibunya Mario, Ernie Meike Torondek juga sempat menemuinya di rumah sakit. Dalam pertemuan itu, ia juga mengajak damai, namun Jonathan kembali menolaknya.

“Malam itu ibunya Mario datang nemuin gue di RS ngajak damai, gue suruh pulang. Dia datang sama Kristo (kakaknya Mario) dan Dolfi (pengacaranya yang sekarang di-kick),” katanya.

Mereka juga memaksa meminta masuk ke ruangan ICU karena ingin melihat David. Namun, Jonathan menolaknya. Rafael, ayah Mario Dandy, kata Jonathan juga tidak ketinggalan menemuinya.

Pada suatu waktu Rafael sempat mendatanginya untuk mengajak damai. Jonathan tetap kukuh pada pendiriannya, dengan tegas menyatakan tak ada kata damai, dan akan melawan sampai kapan pun.

Tak sampai di situ, kata Jonathan, upaya untuk meloloskan Mario dari hukum dilakukan dengan mendekati teman-temannya.

“Gak cuma sampai sini, mereka juga deketin teman-teman deket gue buat dikasi duit. Gue mah bodo amat, yang nerima dia biar jadi urusan dia,” katanya.

“Biar gue geser? Gak akan. Yang ada malah besok pas dandy inkracht gue bakal gugat PMH,” tegasnya.