HOLOPIS.COM, JAKARTA – Akan ada yang berbeda dalam upacara koronasi Raja Charles III nantinya. Berbeda dari tradisi Kerajaan Inggris sebelumnya, Charles akan mengundang berbagai pemuka agama dari kepercayaan yang berbeda-beda, mulai dari Islam, hingga Hindu.
Seorang Rabi dari Highgate Synagogue di London Utara, Liss, mengatkan bahwa para warga Inggris Yahudi merasa bersyukur dengan Charles yang dikenal selalu mendukung komunitas dari agama yang berbeda-beda.
“Saat beliau mengatakan ingin menjadi pembela berbagai kepercayaan, itu benar-benar berarti karena sejarah kita tidak sesimpel itu dan kita tidak selalu hidup bebas,” kata Liss, dikutip Holopis.com, Rabu (3/5).
Liss pun mengaku langkah Charles sebagai sosok yang menerima perbedaan keyakinan pun membuatnya merasa aman.
“Mengetahui Raja Charles bersikap demikian dan berbicara seperti ini membuat saya nyaman,” lanjutnya.
Dengan keputusan Charles, diharapkan konstitusi kerajaan Inggris yang sudah berdiri sejak 1000 tahun dengan akar agama Kristen tetap bisa mewakili masyarakat Inggris yang modern dan multikultural.
Hal ini berbeda ketika Ratu Elizabeth II dinobatkan menjadi pemimpin kerajaan Inggris. Saat itu, 80% masrayakat Inggris beragama Kristen.
Sementara sekarang, 37% mengaku tak memiliki agama, 6.5% muslim, dan 1.7% hindu.
Nantinya akan ada pemuka agama Buddha, Hindu, Yahudi, Muslim, dan Sikh yang akan memiliki peran penting dalam upacara penobatan Raja Charles.
Ketua KPK, Setyo Budiyanto tak menampik lembaganya masih berhutang dalam menuntaskan kasus dugaan suap yang…
Memiliki kehidupan seksual yang sehat dan memuaskan adalah aspek penting dalam hubungan pasangan. Salah satu…
Anak Buah Sri Mulyani, yakni Staf Khusus Menteri Keuangan (Menkeu) Prastowo Yustinus menanggapi pernyataan cuitan…
Memiliki berat badan ideal menjadi dambaan banyak orang, terutama kaum wanita. Tak heran jika banyak…
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto berbicara terkait target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada…
Pengamat Politik Arief Poyuono turut angkat bicara terkait kebijakan pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai…