HOLOPIS.COM, JAKARTA – Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebut ancaman ancaman fenomena El Nino bisa berdampak terhadap sektor pangan di Indonesia, dimana fenomena yang juga kerap disebut fenomena musim kering ini bisa menggangu pasokan pangan.
Kepala BKF Kemenkeu, Febrio Kacaribu menyampaikan, bahwa saat terjadinya kondisi tersebut, membuat pemerintah harus berfokus pada menjaga ketersediaan pangan.
“Ke depan, pemerintah terus berfokus untuk menjaga ketersediaan pangan, terutama adanya risiko ancaman El Nino yang berpengaruh pada produktivitas pangan,” ujar Febrio dalam keterangan resminya yang dikutip Holopis.com, Rabu (3/5).
Langkah dalam pengendalian pangan menurut Febrio, merupakan langkah yang penting, meskipun pada April 2023 yang bertepatan dengan momen Lebaran, inflasi berhasil terkendali, bahkan lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Langkah-langkah pengendalian harga pangan dapat dilakukan melalui kebijakan operasi pasar, gelar pangan murah, pemantauan stok pasar dan distributor, serta kebijakan fasilitasi distribusi dengan melibatkan pihak-pihak terkait.
Menurunnya tingkat inflasi yang terkendali mencerminkan keberhasilan pemerintah dalam mengantisipasi potensi gejolak harga pada momen Ramadan dan Idulfitri, terutama dalam menciptakan sinergi kebijakan pusat dan daerah.
“Program penyaluran bantuan pangan nasional juga turut menjaga daya beli masyarakat, terutama masyarakat miskin dan rentan. Komitmen pengendalian inflasi terus diupayakan guna mendukung pencapaian inflasi sesuai dengan target 2023,” tutup Febrio.