HOLOPIS.COM, JAKARTA – Aktivis Budiman Sudjatmiko mengingatkan bahwa buku yang memang sering dibaca oleh pemiliknya akan tampak lecek karena sering dipegang dan dibaca.
Ia justru akan melihat aneh ketika ada orang-orang yang mengklaim rajin membaca buku tertentu akan tetapi penampakan bukunya masih rapih dan mulus.
“Untuk tahu apa seseorang menguasai isi buku dan rajin membaca buku, bukanlah dengan melihat koleksi bukunya. Jika mulus dan rapih, berarti jarang dia buka-buka. Apalagi cuma berfoto dengan buku,” kata Budiman dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (30/4).
Untuk memastikan apakah seseorang itu menguasai isi buku yang dipamerkan, caranya adalah mengajaknya berdebat soal isi buku tersebut.
“Untuk mengujinya, ajak berdiskusi dan mendebatkan isinya. Dunia ini mudah dan jelas kok,” ujarnya.
Kemudian, Ketua Umum Inovator 4.0 Indonesia sekaligus inisiator Bukit Algoritma tersebut menyarankan agar seseorang pamer buku yang memang benar-benar sudah dibaca atau setidaknya sudah separuh dikuasai.
Jika demikian, maka orang-orang bisa menilai bagaimana kualitas literasi seseorang tersebut.
“Posting lah fotomu dengan 1 buku yang sudah kamu baca isinya, seluruh atau setidaknya sebagian besar isinya. Dengan begitu orang-orang lain akan tahu bagaimana memulai pertukaran pikiran denganmu, bukan cuma tukar menukar berfoto dengan buku,” tuturnya.
Lalu, politisi PDI Perjuangan itu juga menyarankan kepada seseorang agar tidak mudah mengimplementasikan isi buku yang dibaca tanpa menguasai bagaimana ilmu dan pemahamannya.
“Jangan juga terburu-buru mengamalkan isi sebuah buku tanpa lebih dahulu mengulas dan memperdebatkan isinya dengan orang-orang lain. Jangan jadi obyek teks, jadilah subyek konteks,” pungkasnya.
