Categories: Polhukam

Pengadilan Tinggi DKI Tetap Putuskan Agnes Gracia Bersalah dan Harus Dipenjara

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memutuskan bahwa Agnes Gracia tetap bersalah dalam kasus penganiayaan terhadap David Ozora.

Hakim tunggal Budi Hapsari pun memperkuat putusan hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan bahwa mantan kekasih David Ozora itu dipenjara selama 3 tahun 6 bulan.

“Mengadili, menerima permintaan banding penasihat hukum anak dan penuntut umum tersebut. Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan nomor 4/Pidsus Anak/2023/PN JKT.SELATAN tanggal 10 Maret 2023 yang dimohonkan banding tersebut,” kata hakim Budi dalam pembacaan putusannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (27/4).

“Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani anak AG dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. Menetapkan anak tetap berada dalam tahanan,” tambah hakim.

Dengan putusan memori banding tersebut, maka Agnes tetap akan menjalani hukuman penjara di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA).

Dalam pertimbangannya, hakim menyebut AG terbukti memberi jalan bagaimana Mario Dandy Satriyo untuk melakukan penganiayaan kepada David Ozora.

Terdakwa pelaku anak, Agnes Gracia Haryanto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. [foto : Istimewa]
Pertimbangan ini pun mematahkan memori banding Agnes yang mengklaim unsur penganiayaan berat dengan rencana terlebih dahulu tidak terbukti.

“Anak mengetahui bahwa saksi Mario Dandy masih mencari dan masih emosi dan dendam terhadap anak korban Cristalino David Ozora, namun anak malah memberikan jalan bagaimana caranya biar saksi Mario bisa bertemu dengan anak korban Cristalino David Ozora,” terang hakim

Cara memberikan jalan penganiayaan itu pun dilakukan Agnes dengan kartu pelajar milik korban yang dipegang oleh Agnes Gracia.

“Dengan mengatakan kalau kartu pelajar anak korban Cristalino David Ozora masih ada padanya dan dengan menyerahkan kartu pelajar tersebut akan menjadi sarana untuk Mario Dandy untuk bisa bertemu dengan anak korban Cristalino David Ozora dan saksi Mario Dandy sehingga dapat melampiaskan amarah,” terangnya

Mengenai menilai vonis 3,5 tahun yang menjadi pertentangan jaksa penuntut umum, hakim pun menilai itu untuk mendidik anak dan contoh bagi masyarakat lain agar tidak berbuat serupa kepada anak.

“Menimbang bahwa pertimbangan tersebut maka alasan penuntut umum tersebut tidak perlu dipertimbangkan dan harus dikesampingkan,” tutupnya.

Ronald Steven

Share
Published by
Ronald Steven

Recent Posts

KPK Tetapkan 2 Tersangka Korupsi Proyek Shelter Tsunami NTB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan dua tersangka korupsi dugaan Pembangunan Tempat Evakuasi Sementara (TES) ...

9 menit ago

Polda Jabar Girang Putusan Praperadilan Pegi Setiawan Tak Bahas Ganti Rugi

Polda Jabar mengaku hanya bisa pasrah dengan putusan Hakim Tunggal PN Bandung atas gugatan praperadilan…

19 menit ago

Chand Kelvin Resmi Menikah, Sah Jadi Suami Orang

Artis Indonesia Chand Kelvin akhirnya melepas masa lajang dan menikahi Dea Sahirah. Hari berbahagia untuk…

29 menit ago

PDIP Enggak Gentar Hadapi Bobby Nasution di Pilkada Sumut

PDIP tidak ambil pusing ketika Bobby Nasution sudah mendapatkan dukungan dari enam partai politik untuk…

2 jam ago

Putusan Hakim Dalam Sidang Praperadilan Pegi Setiawan

Hakim tunggal PN Bandung, Eman Sulaeman mengabulkan gugatan praperadilan Pegi Setiawan atas status tersangka yang…

3 jam ago

RESEP : Bihun Goreng Sederhana dan Nikmat, Cocok untuk Makan Siang

Siapa bilang makan siang simple harus makanan yang mahal dan ribet untuk memasaknya? Bihun goreng…

3 jam ago