Advertisement
Categories: Ragam

Pasti Relate, Kisah Pejuang Rupiah Jauh dari Keluarga Saat Lebaran

Advertisement

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ada banyak alasan mengapa seseorang tidak pulang kampung dan menemui keluarganya saat lebaran. Mulai dari tuntutan pekerjaan, hingga harga tiket yang mahal bisa menjadi alasan.

Seorang pegawai perusahaan di sektor hospitality di Bali, Jube Rassy mengatakan bahwa ia memutuskan untuk tidak pulang ke kota asalnya Medan, karena harga tiket yang mahal.

Ia pun merasa hamba dan tidak ada vibes lebaran selama di Bali yang jauh dari sanak saudaranya yang tinggal di Medan.

“Rasanya nggak enak banget. Vibes (lebaran) nya nggak ada,” ujar Jube kepada Holopis.com, Senin (24/4).

Karena keluarganya berada di Medan, harga tiket pesawat pulang pergi Bali ke Medan pun sangat mahal, sehingga mengurungkan niat Jube untuk pulang menemui keluarganya tahun ini.

Meskipun izin libur dari tempat ia bekerja bukan menjadi masalah karena diberikan cuti selama seminggu oleh perusahaanya.

“Kalau soal izin pulang nggak masalah karena libur seminggu (untuk lebaran), benar-benar cuma karena harga tiketnya yang mahal,” kata Jube.

Karena tidak bisa pulang, tentu saja banyak yang dirindukan Jube selama tidak bisa pulang ke daerah asal. Hal yang paling ia rindu dari kampung halamannya tersebut adalah makanan-makanan nikmat, seperti lontong, rendang, dan tauco Medan.

“Kangen, terutama makan lontong, rendang, tauco Medan, dan tradisi salam-salaman,” lanjutnya.

Sementara itu, Jube mengaku tidak memiliki keluarga di Bali sehingga ia tidak memiliki rumah siapapun yang bisa dikunjungi. Jube pun hanya bisa berlibur demi menghilangkan rasa penatnya.

Jube, salah satu perantau yang tak pulang kampung saat Lebaran [Foto: HOLOPIS/BI]

Karena merasakan rindu yang tak tertolong, Jube pun meminta orang-orang yang memiliki nasib sama yaitu bekerja jauh dari keluarga tapi masih bisa membeli tiket untuk bersyukur.

Hal itu karena menurut Jube, tidak bisa dilakukan semua orang setiap tahunnya karena banyak kebutuhan sehari-hari. Sehingga tidak memungkinkan untuk terus bisa membeli tiket pulang.

“Bersyukur yang bisa pulang, atau yang tidak jauh dari keluarga. Karena tidak semua orang punya kenikmatan itu. Kebutuhan sehari-hari juga banyak,” katanya.

Sementara itu, tahun ini menjadi momen pertama masyarakat Indonesia menyambut lebaran tanpa pembatasan Covid-19. Banyak sanak saudara yang akhirnya bisa bertemu setelah tiga tahun tak bisa tatap muka karena pandemi Covid-19.

Sobat Holopis, tahun ini pulang kampung atau tidak?

Share
Published by
Darin Brenda Iskarina

Recent Posts

Cak Imin Siap Bantu Ribuan Buruh Sritex Terdampak PHK

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin menyatakan kesiapannya…

16 menit ago

Siap Dibui, Hasto : Masuk Penjara Bagian dari Pengorbanan Cita-cita

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto akhirnya angkat bicara terkait status dirinya yang telah ditetapkan sebagai tersangka…

31 menit ago

Cak Imin Tegaskan Tak Ada Bansos Khusus untuk Kenaikan PPN

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin menegaskan, bahwa…

46 menit ago

Intip Tas-tas Mewah Sandra Dewi di Instagram, Harga Mobil Kalah!

Aktris Indonesia Sandra Dewi baru saja menghapus foto-foto sang suami Harvey Moeis, yang baru saja…

1 jam ago

Ini Alasan Mengapa Teh Sebaiknya Tidak Diberikan kepada Anak-anak

JAKARTA - Sudah sejak ratusan tahun yang lalu, teh diklaim memiliki banyak manfaat, terutama bagi…

1 jam ago

Pep Guardiola Soal Kiprah Manchester City di Liga Champions : Kami Terancam (Gugur)

Pep Guardiola sebagai Manajer tentu sadar dengan kondisi Manchester City saat ini. Bahkan pelatih berkepala…

2 jam ago