Jumat, 20 September 2024
Jumat, 20 September 2024

Fatayat Jadi Ajang Pembuktian Perjuangan Perempuan NU

HOLOPIS.COM, JAKARTA – 24 April silam atau tepatnya di tahun 1950 menjadi tonggak sejarah berdirinya organisasi Fatayat.

Fatayat sendiri yang dalam bahasa Arabnya disebut pemudi, diketahui berdiri sebagai badan otonom (banom) di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) untuk kalangan perempuan muda.

Gerakan ini dirintis oleh Chuzaimah Mansur (Gresik), Aminah Mansur (Sidoarjo), dan Murthosiyah (Surabaya) atau yang lebih dikenal sebagai ‘Tiga Serangkai’ Pendiri Fatayat NU.

Ketiga perempuan itu telah melakukan koordinasi dan konsolidasi pemudi-pemudi NU pada sekitar tahun 1948. Nama lain yang ikut merintis dan mendirikan Fatayat NU adalah Nihayah Bakri, Maryam Thoha, dan Asnawiyah.

Pada masa-masa awal perintisan ini, tenaga dan pikiran yang harus dikerahkan para pendiri organisasi sangat luar biasa.

Fatayat NU berjuang meyakinkan organisasi induknya yakni NU, tentang perlunya dibentuk wadah perempuan dalam organisasi ini. Selanjutnya, upaya yang dilakukan itu mendapatkan dukungan dari Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Mochammad Dahlan dengan membentuk Pengurus Pusat Puteri NUM yang diberi nama Dewan Pimpinan Fatayat NU pada 26 Rabiul Akhir 1369/14 Februari 1950.[3]

Kemudian pada Muktamar Ke-18 NU pada 20 April-3 Mei 1950 di Jakarta, Fatayat NU disahkan sebagai salah satu badan otonom NU. Namun berdasarkan proses yang berlangsung selama perintisan hingga ditetapkan, Fatayat NU menetapkan bahwa disetujui di Surabaya pada 24 April 1950/7 Rajab 1369 H.[4]

Setelah resmi menjadi badan otonom, para pimpinan Fatayat NU segera merekrut anggota yang dimulai dari orang-orang terdekat dan di sekitar wilayahnya. Inilah yang menjadi embrio terbentuknya cabang-cabang, ranting, dan wilayah

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Hari Perhubungan Nasional 17 September, Begini Sejarahnya

Setiap tanggal 17 September, Indonesia memperingati Hari Perhubungan Nasional atau yang biasa disebut Harhubnas. Peringatan ini merupakan momentum penting bagi kita untuk merefleksikan dan mengapresiasi peran vital sektor perhubungan dalam mendukung pembangunan nasional.

Hari Palang Merah Nasional 17 September, Begini Sejarahnya

Hari Palang Merah Nasional diperingati setiap tanggal 17 September, yang pertama kali diresmikan dan diketahui oleh Drs. Mohammad Hatta pada tahun 1945.

Hari Ozon Internasional, 16 September : Simak Tema dan Sejarahnya

Hari Ozon Internasional diperingati pada 16 September di setiap tahunnya, dimana hari besar tersebut diperingati bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dunia agar lebih mengenal mengenai ozon bumi itu sendiri.
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru