HOLOPIS.COM, JAKARTA – Koordinator Jaringan Nasional Gusdurian, Alissa Wahid memberikan kritikan kepada Bima Yudho Saputro yang terkesan kurang tepat terkait caranya menyampaikan kritikan terhadap suatu hal, khususnya terhadap kebijakan pemerintah Indonesia.
“Sejak awal, saya menilai cara Bima untuk melakukan kritik kurang tepat,” kata Alissa dalam keterangannya seperti dikutip Holopis.com, Senin (24/4).
Konteks yang ia kritik adalah cara Bima, bukan substansi materi kritikannya yang menurutnya sudah sangat baik.
“Substansi pesan sangat baik, tapi voice of judgement dan voice of cynicism-nya kelewat besar. Dan penyampaiannya pun melewati batas kepatutan,” ujarnya.
Sehingga dalam kaitan kritikan Bima, ia harap dua mata sisi baik cara maupun substansi harus benar-benar bisa diselaraskan.
“Semacam ‘bener ning ora pener’ (benar tapi tidak tepat),” sambungnya.
Dengan cara penyampaian Bima semacam itu, Alissa pun tak heran jika pria asal Lampung Timur itu asal ceplas-ceplos saja bahkan menyebut Megawati Soekarnoputri yang notabene adalah Ketua Umum DPP PDI Perjuangan dengan sebutan “janda”.
“Jadi tidak heran dia mengeluarkan voice of cynicism terhadap Ibu Mega. Kongruen dengan polanya,” paparnya.
Secara khusus, Alissa Wahid memberikan catatan kritis kepada Bima Yudho Saputro sebagai bahan perbaikan.
“Ada banyak kecenderungan yg saya observe dlm diri Bima. Di antaranya : voice of judgement (menghakimi), voice of cynicism (sinis), sense of entitlement (merasa berhak), blaming,” tutur Alissa.
Oleh sebab itu, wanita bernama lengkap Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid tersebut berharap besar agar Bima mau belajar dan mengoreksi diri sendiri untuk kepentingan yang lebih besar lagi, khususnya untuk dirinya sendiri.
“Saya masih optimis ini karena dia masih muda, dan belum cukup matang. Bima sudah memiliki keberanian. Tinggal diseimbangkan dengan kearifan menyuarakan pandangannya. Semoga dia segera belajar dari pengalaman saat ini,” harap Alissa.
Terakhir, putri kandung KH Abdurrahman Wahid alias Almarhum Gus Dur itu memberikan disclaimer bahwa kritikan tersebut bukan untuk mengeliminir materi kritikannya kepada pemerintah Provinsi Lampung.
“Oya, pandangan saya tentang Bima tidak mengurangi bobot kritiknya kepada Pemprov Lampung. Pun, reaksi Gubernur, Wagub dan timnya sangat disayangkan. Berlebihan dan defensif saja,” pungkasnya.