HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pihak TNI memamerkan penetapan status siaga tempur di Kabupaten Nduga, Papua berdasarkan perhitungan yang matang dan tidak asal-asalan.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksda Julius Widjojono menegaskan, masyarakat tidak perlu khawatir penetapan status siaga tempur tersebut bakal meluas ke wilayah lainnya.
“Tidak usah khawatir dengan istilah siaga tempur. Karena itu memang sudah terplot, tidak ngawur, tidak melebar ke mana-mana, ya di situ. Ketahuan posisi mereka,” kata Julius dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (21/4).
Julius kemudian mengklaim, berkat perhitungan matang tersebut, KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya sudah dalam keadaan terjepit. Hal itu pun diketahui dari hasil komunikasi yang dilakukan aparat dengan pemerintah setempat.
“Kita negosiasi melalui pemuka adat, kepala pemerintah setempat. Di sana mereka minta nego, itu artinya mereka terjepit,” klaimnya.
“Mereka terjepit, melakukan segala cara sehingga mengharapkan antara lain menarik mundur pasukan, kan gitu. Meminta Pak Yudo untuk turun dari Panglima,” sambungnya.
Julius pun menegaskan, TNI bakal mau bernegosiasi apabila KKB mau mengakui Indonesia sebagai negara mereka kembali.
“Kita tidak mau korban di pihak prajurit, rakyat lagi. Kalau mau silakan balik serahkan pilotnya sesuai rencana awal, letakkan senjata, bergabung bersama Negara Kesatuan Republik Indonesia. Membangun Papua lebih humanis dan pasti lebih bermartabat,” tegasnya.