HOLOPIS.COM, JAKARTA – Serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua tengah menjadi perhatian seluruh pihak. Pasalnya, serangan KKB belakangan ini semakin intens dilakukan hingga menyebabkan banyak korban jiwa.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta menyebut bahwa rangkaian serangan itu menunjukkan kurangnya strategi pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan tersebut secara menyeluruh.
“Rangkaian serangan oleh KKB yang menyebabkan cukup banyak prajurit TNI dan warga sipil menjadi korban, menunjukkan pemerintah selama ini tidak memiliki desain penyelesaian masalah Papua secara menyeluruh,” kata Sukamta dalam keterangannya ynag dikutip Holopis.com, Kamis (20/4).
Dia pun meminta pemerintah untuk lebih serius dalam mengatasi permasalahan di Bumi Cenderawasih itu, salah satunya dalam hal peningkatan status operasi militer di sejumlah Papua.
Adapun pernyataan perihal status siaga tempur yang dilontarkan oleh Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono menurut Sukamta juga membutuhkan keseriusan.
Ia berpesan, agar jangan sampai kurang matangnya strategi siaga tempur tersebut justru membawa boomerang bagi para prajurit TNI dan juga warga sipil.
“Kalau mau ditingkatkan jadi siaga tempur, tapi pendekatannya penyelesaiannya masih setengah hati, yang akan jadi korban para prajurit TNI dan warga sipil,” ucap dia.
Sebelumnya, Panglima TNI Yudo Margono mengintruksikan untuk menaikkan status operasi militer yang semula hanya pendekatan halus (soft approach) menjadi operasi siaga tempur di beberapa daerah di Papua yang dianggap rawan aksi teror KKB.
“Di daerah-daerah tertentu, kami ubah menjadi operasi siaga tempur. Di Natuna itu ada operasi siaga tempur laut, di sini ada operasi siaga tempur darat. Artinya, ditingkatkan, dari yang tadinya soft approach, dengan menghadapi serangan seperti yang terjadi pada 15 April lalu, tentunya kami tingkatkan menjadi siaga tempur,” kata Yudo, Selasa (18/4).