HOLOPIS.COM, JAKARTA – Indikator Politik Indonesia menemukan tren peningkatan elektabilitas Prabowo Subianto untuk ajang Pilpres 2024 mendatang.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan, elektabilitas Prabowo Subianto sukses berada di peringkat jawara dalam survei yang digelar pada 8 hingga 13 April 2023.
“Pak Prabowo dalam setahun terakhir itu kembali menyalip Ganjar Pranowo, survei kami telepon ya, survei tatap muka wallahualam, nah survei telepon bulan Maret Ganjar Pranowo masih pertama, tapi survei April ini di tanggal 8 sampai 13, Pak Prabowo sudah lewati Ganjar,” kata Burhanuddin dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (19/4).
Prabowo Subianto pun memiliki elektabilitas tertinggi yakni 22,2 persen mengalahkan Ganjar Pranowo serta Anies Baswedan yang harus puas di posisi ketiga.
Dalam survei melalui telpon terhadap 1.221 responden itu, Burhanuddin meyakini faktor batalnya pelaksanaan Piala Dunia U-20 2023 menjadi faktor penting dalam elektabilitas Prabowo Subianto kali ini.
“Elektabilitas Ganjar jauh lebih tinggi di kalangan yang tidak tahu FIFA membatalkan status tuan rumah, 35 persen Ganjar dipilih di kalangan mereka yang tidak tahu FIFA sudah membatalkan tuan rumah Piala Dunia. Nah artinya ada efeknya di sini buat Ganjar ya,” ungkapnya.
Tak hanya ke Ganjar, elekbalitas PDI Perjuangan dalam survei yang digelar tersebut ternyata turut tergelincir berada di angka 16,6 persen dan Gerindra membayangi di 15,8 persen.
“Yang tahu sekitar 63,4% mayoritas Indonesia sebagai tuan rumah, itu elektabilitas PDIP beda sangat tipis dengan Gerindra, itu artinya di antara mereka yang tahu, itu Gerindra mendapatkan keuntungan dari sikap PDIP yang menolak kehadiran Timnas Israel,” ujarnya.
Burhanuddin menyampaikan semakin tahu responden dengan isu Piala Dunia U-20, maka suara terhadap PDIP akan semakin tertekan. Menurutnya, ini berarti sikap PDIP berdampak pada elektabilitasnya.
“Kemudian elektabiltias PDIP lebih besar di kalangan yang tidak tahu FIFA membatalkan status tuan rumah, semakin tahu FIFA membatalkan status tuan rumah RI sebagai tuan rumah pildun, elektabilitas PDIP semakin tertekan. Artinya ada efek pembatalan status tuan rumah Piala Dunia U-20 itu. Ini membuktikan ada indikasi pembatalan FIFA terhadap elektabilitas PDIP,” pungkasnya.
Pemilihan sampel dilakukan dengan metode random digital dialing atau RDD. Adapun margin of error survei +/- 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.