HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mewanti-wanti pemudik yang melalui jalur laut untuk berhati-hati.
Pasalnya, BMKG memprediksi adanya potensi gelombang tinggi hingga 6 meter di sejumlah perairan di Indonesia selama periode lebaran 2023.
“Imbauan ini juga berlaku untuk nelayan, penyedia jasa transportasi, operator transportasi laut, pelaku wisata bahari, dan masyarakat yang tinggal maupun beraktivitas di wilayah pesisir,” ungkap Dwikorita dalam keterangan persnya yang diterima Holopis.com, Senin (17/4).
Dwikorita menjelaskan, potensi gelombang tinggi untuk periode lebaran 2023 di wilayah umumnya berkisar 0,5 – 1 meter. Namun BMKG mewanti-wanti masyarakat untuk mewaspadai adanya potensi gelombang yang lebih tinggi hingga mencapai 2,5 – 4 meter.
Wilayah tersebut meliputi Pesisir Barat Sumatera, Samudra Hindia Barat Aceh hingga Nias, Selat Sunda bagian Selatan, Pesisir Selatan Bali hingga Sumba, dan Samudra Hindia Selatan Bali, hingga Sumba.
“Gelombang dengan ketinggian 4.0 – 6.0 m terpantau di wilayah Pesisir Barat Enggano hingga Lampung, Pesisir Selatan Jawa, Samudra Hindia Selatan Enggano hingga Lampung dan Samudra Hindia Selatan Jawa,” paparnya.
Dwikorita juga meminta pemudik untuk tidak memaksakan diri dan mengantisipasi apabila terjadi penundaan aktivitas pelayaran akibat gelombang tinggi.
“Keselamatan dalam bertransportasi adalah hal yang utama dan tidak bisa ditawar,” tegasnya.
Selain gelombang tinggi, Dwikorita juga mewanti-wanti masyarakat dan pemudik, utamanya yang melewati jalur pesisir akan potensi terjadinya banjir pesisir atau rob pada periode Lebaran tahun ini.
Adapun wilayah yang berpotensi terjadi banjir rob tersebut diantaranya Pesisir Banten, Pesisi Utara – Pantura (Pesisir utara DKI Jakarta, Pesisir Jawa Tengah dan Pesisir Jawa Timur).
“Di sejumlah titik banjir rob kemungkinan akan sangat menganggu arus mudik. Selain itu aktivitas warga di sekitar pelabuhan dan pesisir juga ikut terdampak, seperti bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat,” tukasnya.