HOLOPIS.COM, JAKARTA – IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) memyarankan, agar masyarakat yang memiliki anak berusia 0-12 bulan bahkan usia 2 tahun tidak dibawa mudik dengan sepeda motor.

Apalagi dengan perjalan yang menempuh waktu hingga berjam – jam, harus pertimbangan perkembangan motorik anak serta keamanan.

“Sebaiknya tidak boleh dibawa dengan sepeda motor apabila memang dia berada di jalan raya. Dari sudut pandang mana pun itu sama sekali tidak aman dari perkembangan motorik,” ujar Satgas Perlindungan Anak IDAI, dr Hari Wahyu Nugroho dalam keterangan yang dikutip Holopis.com, Sabtu (15/4).

Masa perkembangan motorik, dimulai dari bayi bisa berjalan hingga lengan memiliki pegangan yang kuat. Menurutnya, kekuatan motorik baru terjadi di usia 14-18 bulan.

“Bagaimana kemudian dia bisa memfiksasi dirinya. Kalaupun dia memakai ikat pinggang motor, hal itu tidak bisa menjamin 100 persen karena itu belum terstandarisasi seperti car seat, belum disesuaikan dengan bentuk besaran anatomi antropometri dari bayinya. Artinya masih rawan,” jelas dr Hari.

Selain itu, anak usia dibawah 2 tahun masih memiliki imunitas yang rentan. Apalagi anak yang posisinya ditempatkan di depan, alan punya resiko kedinginan dan hipotermia semakin tinggi.

“Saya pernah dua kali baca berita. Yang pertama dalam kasus mudik. Anaknya naik motor, sampai di tempat ternyata anaknya sudah tidak bernyawa. Kemudian yang satunya lagi kalau tidak salah suporter bola,” cerita dr Hari.

“Bapaknya menonton pertandingan sepak bola di luar kota yang agak jauh beda provinsi. Begitu sampai di tempat kemudian anaknya ternyata ditemukan tidak bernyawa,” pungkasnya.

Jadi bagi Sobat Holopis yang berencana mudik naik sepeda motor bawa anak, lebih baik mencari alternatif transportasi lain yang lebih aman khususnya bagi anak – anak.