HOLOPIS.COM, JAKARTA – Perusahaan peralatan makan ‘Tupperware’ kini tengah di ambang kebangkrutan setelah perusahaan menyatakan tidak akan memiliki cukup dana untuk bertahan dalam waktu dekat. Kabar tersebut disampaikan oleh CEO Tupperware, Miguel Fernandez.
“Tupperware telah memulai perjalanan untuk membalikkan operasi kami dan hari ini menandai langkah penting dalam menangani posisi modal dan likuiditas kami,” kata CEO Tupperware Miguel Fernandez dalam keteranganya yang dikutip Holopis.com, Rabu (12/4).
Selain itu, saham Tupperware juga telah anjlok 68 persen sejak awal tahun 2023 dan berpotensi mengalami delisting karena tak kunjung merilis laporan tahunan.
Akar masalah dari krisis usaha ini berada pada penjualan Tupperware yang anjlok selama bertahun-tahun karena persaingan dalam bisnis wadah penyimpanan plastik telah meningkat secara dramatis. Hal ini karena kompetitor Tupperware mulai menawarkan produk dengan harga yang jauh lebih rendah.
Meskipun begitu, Tupperware melaporkan peningkatan penjualan (year-on-year/yoy) pada tahun 2020, pertama kalinya sejak tahun 2017.
Tupperware mengatakan bahwa mereka sedang berupaya memperbaiki struktur modal dan likuiditas jangka pendeknya dan telah merekrut penasihat keuangan untuk membantunya mencari investor atau mitra potensial.
Tupperware juga meninjau portofolio real estatnya untuk mendapatkan suntikan dana.