HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) turut angkat bicara terkait kasus pemalsuan QRIS, alat pembayaran berbasis standar kode QR Nasional yang menghebohkan masyarakat beberapa waktu belakangan ini.

Kepala Departemen Komunikasi (BI), Erwin Haryono pun meminta masyarakat untuk lebih teliti dalam menggunakan layanan pembayaran QRIS tersebut.

“Dalam melakukan transaksi menggunakan QRIS, masyarakat dihimbau untuk selalu memperhatikan informasi di dalam aplikasi pada saat memindai QRIS,” kata Erwin dalam keterangan pers yang dikutip Holopis.com, Rabu (12/4).

Erwin meminta masyarakat untuk lebih teliti dalam memastikan informasi yang ada, antara lain memastikan nama merchant di aplikasi sudah sesuai dengan tujuan transaksi yang dilakukan, serta mengikuti petunjuk pembayaran yang diinformasikan oleh pedagang/merchant.

Apabila menemukan kejanggalan atau informasi yang tidak sesuai dengan tujuan pembayaran, masyarakat juga diminta untuk tidak melakukan transaksi dalam QRIS tersebut.

Diberitakan Holopis.com sebelumnya, Seorang pria berinisial MIML (49) melakukan pemalsuan QRIS dengan menempelkan QRIS palsu pada kotak amal di sejumlah tempat umum di kawasan DKI Jakarta.

Diketahui pria yang juga sempat berprofesi sebagai pegawai bank itu telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Hingga penangkapan terjadi, pelaku sudah menjalankan aksinya di 38 titik lokasi.