HOLOPIS.COM, JAKARTA – Influencer sekaligus dai muda, Habib Husein Ja’far Al Hadar memberikan penjelasan bahwa tidak semua keturunan Nabi baik. Kata dia, nasab seseorang tidak bisa menjadikan seseorang otomatis mulia.

“Anaknya Nabi Nuh aja keluar dari jalannya Nabi Nuh. Akhirnya tenggelam kan, disuruh naik ke perahu nggak mau. Dikira ada sekoci kan nggak ada, akhirnya dia kafir dari ajarannya Nabi Nuh,” kata Habib Ja’far dalam sebuah video yang dikutip Holopis.com, Rabu (12/4).

Jika melihat dari salah satu fakta sejarah Islam itu, Habib yang juga founder Yayasan Pemuda Tersesat tersebut menegaskan bahwa tidak ada jaminan bahwa semua keturunan Nabi pasti orang baik.

“Jadi enggak ada jaminan,” tegasnya.

Seorang keturunan Nabi akan menjadi orang yang sangat mulia dan terhormat ketika ia bisa menjalankan hidup dengan kualitas ilmu dan akhlak yang mulia pula.

“Seorang yang tinggi nasabnya tapi tidak diikuti dengan ketinggian kelakuan dan perkataan baiknya, maka nasabnya itu nggak bisa mengangkat kemuliaan dirinya,” jelasnya.

Kemudian, ia juga menuturkan bahwa seorang keturunan Nabi seharusnya memiliki tanggung jawab moral yang lebih besar untuk menjaga nama baik orang tua dan para leluhurnya. Sebab, status sebagai Habib misalnya, adalah privilege yang melekat pada diri seorang keturunan Rasulullah. Sayangnya, privilege itu berkaitan erat pula dengan ilmu dan akhlak individu itu.

“Tapi kalau nasabnya baik tapi kelakuannya jelek, justru itu memperburuk dia,” tandasnya.