HOLOPIS.COM, JAKARTA – Vape merupakan rokok elektrik, yang tengah gencar digemari para anak muda. Namun, tahukah anda bahwa vape atau rokok elektrik yang kerap disepelekan karena dianggap jauh lebih aman dibanding rokok ternyata juga berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Walau tidak mengandung tembakau seperti rokok pada umumnya, vape memiliki beragam zat kimia berbahaya bagi kesehatan. Bahaya tersebut, datang dari kandungan nikotin, propilen glikol, dan perisa.
Simak penjelasan berikut ini, agar mengetahui apa saja bahaya vape lebih lanjut bagi kesehatan tubuh. Seperti yang telah dikutip oleh Holopis.com, dari situs resmi RS Siloam, Rabu (12/4).
1. Meningkatkan Resiko Kanker
Beberapa zat berbahaya dalam vape termasuk nikotin, diketahui dapat meningkatkan resiko penyakit kanker. Maka, penting untuk menghindari rokok elektrik tersebut agar terhindar dari resiko terkena penyakit kanker.
2. Gangguan pada Bayi
Bahaya vape yang berikutnya yaitu untuk wanita, khususnya ibu hamil. Pasalnya, vape dapat mengganggu perkembangan janin hingga berisiko mengalami cacat lahir. Perlu diketahui, bahwa hal ini akan menyerang ibu hamil baik pengguna vape aktif maupun pasif (terpapar asap vape). Tak hanya itu, ASI yang terpapar nikotin juga dapat sebabkan kolik (menangis tanpa sebab) pada bayi, maka sangat penting agar ibu menyusui si kecil pada ruangan yang bebas dari asap rokok maupun asap vape.
3. Pengaruhi Perkembangan Otak
Berikutnya, bahaya vape bagi kesehatan adalah dapat mempengaruhi perkembangan otak permanen bagi kalangan remaja dan dewasa muda terutama yang berusia dibawah 25 tahun. Pasalnya, kandungan nikotin dapat perlambat perkembangan otak dengan pengaruhi konsentrasi, suasana hati, memori, hingga pengendalian diri.
4. Sebabkan Penyakit Paru
Adapun vape dapat menjadi salah satu penyebab kerusakan pada paru-paru, oleh karena itu patut diwaspadai oleh pecinta vape. Kandungan akrolein dalam vape, biasanya digunakan untuk membunuh gulma dan dapat sebabkan asma, cedera paru-paru akut, serta PPOK. Adapun, vitamin E asetat dalam vape diyakini dapat memicu kerusakan paru-paru kondisi ini ditandai dengan nyeri di bagian dada, sesak napas, hingga berujung gagal napas.
5. Sebabkan Penyakit Jantung
Kandungan zat nikotin dalam vape, dapat mengakibatkan gangguan pada pembuluh darah arteri. Saat nikotin diserap dan masuk ke aliran darah, kelenjar adrenal terangsang dan melepaskan hormon epinefrin yang sebabkan denyut jantung serta tekanan darah meningkat. Sehingga, mempengaruhi fungsi kerja jantung, tak hanya itu dalam jangka panjang dapat tingkatkan risiko penyakit jantung.
6. Kecanduan serta Keracunan Nikotin
Tahukah anda, bahwa kandungan nikotin dalam vape dapat membuat penggunanya menjadi kecanduan. Pasalnya, nikotin dapat merangsang produksi hormon dopamin yang mengakibatkan efek ketergantungan. Seperti yang telah kita ketahui, cukup sulit untuk menghilangkan kecanduan nikotin. Umumnya, tubuh akan bereaksi ketika seseorang mencoba untuk berhenti dari kebiasaan tersebut, seperti pusing, gelisah, hingga mual. Tak hanya itu, penggunaan vape juga dapat tingkatkan resiko keracunan. Bahkan dalam kasus yang parah, keracunan nikotin dapat sebabkan kejang, depresi pernapasan, hingga kematian.
Itulah beberapa bahaya penggunaan vape, yang telah kami jabarkan. Hindari penggunaannya sebisa mungkin, agar terhindar dari berbagai jenis penyakit-penyakit yang telah kami jelaskan sebelumnya.