Holopis.com HOLOPIS.COM, KUTAI KARTANEGARA – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menginjak tahun ketiga. Struktur perekonomian di Kalimantan Timur mulai bertransformasi.

Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta), Sabran mengatakan IKN mempunyai dampak khusus bagi dua wilayah.

Yakni, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang menjadi lokasi utama berdirinya Ibu Kota Negara baru.

Menurut Sabran, pembangunan infrastruktur di IKN bisa menjadi angin segar dalam pertumbuhan ekonomi di dua wilayah tersebut.

Alasannya, infrastruktur yang menjadi penentu pergerakan ekonomi untuk tumbuh.

“IKN punya dampak untuk Kukar dan PPU, berkaitan dengan infrastruktur dan lajunya pertumbuhan ekonomi,” ujar Sabran seperti dikutip Holopis.com, Selasa (11/4).

Mantan Rektor Unikarta itu mengungkapkan, perputaran uang di Kutai Kartanegara berkat IKN Nusantara kini mulai dirasakan warga.

Hal ini karena berbagai proyek fisik di kawasan IKN Nusantara, mendorong laju pertumbuhan ekonomi di Kukar, termasuk dari sisi investasi.

Menurutnya, dimulainya arus perpindahan manusia ke IKN Nusantara juga akan berdampak pada pertumbuhan demografi.

Para pekerja atau ahli pertukangan yang berasal dari Kabupaten Kutai Kartanegara maupun luar daerah akan meningkatkan daya belanja.

Selain itu, para pendatang juga membutuhkan akses pendidikan yang berkualitas, lokasi wisata, layanan kesehatan yang memadai dan terjangkau.

Hal ini tentunya akan mempercepat dan mendorong pemerataan infrastruktur, sarana dan prasarana di Kalimantan Timur, khususnya Kutai Kartanegara.

“Ini merupakan dampak positif. Harga tanah juga sudah mulai tinggi, padahal ini baru awal. Saya yakin banyak perputaran ekonomi baru yang hadir karena IKN,” jelasnya.

Sabran mengungkapkan, pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur merupakan sebuah anugerah yang sangat luar biasa.

Hanya saja, pengamat ekonomi Kutai Kartanegara itu mengingatkan agar warga Kukar tak jumawa dan harus menyiapkan diri.

Terutama dari sisi sumber daya manusia (SDM). Masyarakat Kukar haru berani melakukan lompatan untuk meningkatkan kualitas agar bisa bersaing dengan para pendatang.

Menurut Sabran, pemerintah daerah juga harus menangkap peluang. Wilayah ring II IKN Nusantara, seperti Samboja, Loa Janan, dan Loa Kulu juga harus bisa mengambil momentum.

“Kedatangan orang ke IKN Nusantara akan membawa multiplier effect. Masyarakat harus pandai mengambil momentum untuk terlibat dalam pembangunan IKN,” pungkasnya.