HOLOPIS.COM, JAKARTA – Momen Ramadan dan Idul Fitri atau Lebaran menjadi momentum perputaran roda perekonomian masyarakat.
Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI), Marlison Hakim mengatakan, puncak peredaran uang masyarakat secara nasional dalam periode setahun terjadi pada momen tersebut.
“Dalam siklus selama satu tahun, periode Ramadan merupakan puncak peredaran uang, dengan rata-rata 25 persen dari total peredaran (uang) selama setahun,” ujar Marlison dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (9/4).
Kemudian di posisi berikutnya yakni pada saat momen Natal dan Tahun Baru (Nataru), yang secara rata-rata menyumbang 20 persen terhadap total uang beredar dalam satu tahun.
“Dari jumlah uang yang kita edarkan dalam satu tahun, Natal dan Tahun Baru rata-rata sekitar 20 persen,” ungkapnya.
Bank Indonesia mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Februari 2023 mencapai sebesar Rp8.300 triliun atau tumbuh 7,9 persen year on year (yoy).
Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 6,6 persen yoy, dan perkembangan aktiva dalam negeri bersih yang tumbuh sebesar 8,2 persen yoy.
BI sudah memperkirakan dalam satu tahun uang yang beredar berapa, kita perkirakan periode mana saja yang puncak peredaran uang ini,” tukas Marlison.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis informasi terkini perihal prakiraan cuaca Jateng (Jawa Tengah)…
PT Liga Indonesia Baru atau PT LIB merespon mencuatnya soal PSM Makassar yang tampil dengan…
Arsenal harus menerima kenyataan setelah pemain bintangnya yakni Bukayo Saka dikabarkan mengalami cedera serius. Pemain…
Pertandingan antara Inter vs Como pada lanjutan Liga Italia berakhir dengan skor 2-0 tanpa balas…
Resep masakan kali ini ada Pisang Goreng Madu, yang tentunya lezat dan nikmat. Cocok sekali…
Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Satpol PP dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu…