HOLOPIS.COM, JAKARTA – Paskah yang dirayakan umat Kristen di dunia pada 9 Maret 2023, punya ciri khas dengan simbol kelinci dan telur yang biasanya jadi hiasan saat Paskah.
Namun, apa sebenarnya makna dari kelinci dan telur Paskah ?
Dikutip Holopis.com dari History, Minggu (9/4), simbol ini dibawa oleh imigran Jerman di Amerika Serikat (AS) tahun 1700-an yang membawa cerita tentang kelinci bertelur. Tradisi Paskah ini, diyakini sudah dimulai sejak abad ke-13.
Mereka membawa tradisi kelinci bertelur yang disebut ‘Osterhase‘ atau ‘Oschter Haws‘. Kemudian anak-anak mereka membuat sarang tempat makhluk ini bisa bertelur.
Kemudian, tradisi tersebut menyebar ke seluruh AS dan perayaan pagi Paskah tentang kelinci. Lalu, terus meluas hingga muncul tradisi lain seperti cokelat atau jenis permen dan hadiah lainnya.
Akhirnya, kebiasaan itu menyebar ke seluruh AS dan perayaan pagi Paskah tentang kelinci mulai meluas hingga muncul tradisi lain seperti cokelat, jenis permen dan hadiah lainnya.
Adapun kemunculan keranjang Paskah yang dihias sebagai simbol menggantikan sarang. Tapi, anak-anak tetap meninggalkan wortel untuk kelinci kalau-kalau dia lapar karena melompat-lompat.
Kemunculan Telur Paskah, menjadi simbol kuno kehidupan baru, serta dikaitkan dengan festival pagan yang merayakan musim semi.
Jika dilihat dari sudut pandang Kristen dari beberapa sumber mengatakan, telur Paskah mewakilkan kebangkitan dan kebangkitan Yesus dari masa sengsaranya. Mendekorasi telur untuk Paskah adalah tradisi yang sudah ada setidaknya sejak abad ke-13.
Salah satu penjelasan untuk kebiasaan ini adalah bahwa telur dulunya merupakan makanan yang dilarang selama masa pra-paskah.
Sehingga, orang akan melukis dan menghiasnya untuk menandai berakhirnya masa penebusan dosa dan puasa, kemudian memakannya pada hari Paskah sebagai perayaan.