HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Presiden Republik Indonesia, KH Maruf Amin meminta kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk mengusut tuntas adanya dugaan politik uang yang ada di Masjid Fathimah Binti Said Gauzan, Desa Jeba’an, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep yang dibangun oleh Plt Ketua DPD PDIP Jawa Timur, Said Abdullah.
Menurutnya, amplop merah bergambar wajah Said Abdullah dan Bupati Sumenep Achmad Fauzi berisi uang Rp300 ribu apakah masuk kategori politik uang (money politic) atau tidak adalah kewenangan Bawaslu, dengan melalui tahapan verifikasi.
“Mengenai berbagai kasus yang terjadi, Pemerintah meminta Bawaslu untuk verifikasi, apakah itu masuk yang seperti dilarang atau bukan, nanti yang punya kewenangan itu wilayahnya Bawaslu,” kata Kiai Maruf Amin di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (4/4) seperti dikutip Holopis.com.
Jika memang insiden pembagian amplop saat hendak shalat Tarawih tersebut masuk di dalam kategori politik uang, ia minta agar bisa diproses lebih lanjut. Sebab, kegiatan politik uang sangat tidak dibenarkan.
“Tentunya aturannya sudah ada, tinggal sesuai apa tidak atau dia masuk melanggar aturan atau tidak, Bawaslu saya kira. Kita tunggu Bawaslu yang nanti memberi penjelasan,” ujarnya.
Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa media sosial sempat dihebohkan dengan adanya video amatir pembagian amplop bergambar Plt Ketua DPD PDIP Jawa Timur Said Abdullah dan Bupati Sumenep Achmad Fauzi. Amplop tersebut berisi uang Rp 300.000 dibagikan dalam masjid saat salat Tarawih.
Insiden itu diketahui berlangsung pada hari Jumat (24/3). Bahkan di dalam amplop tersebut terpampang pula logo PDI Perjuangan, yakni kepala banteng moncong putih.
Saat berita itu viral, pemilik wajah di ampolop merah itu pun angkat bicara. Said Abdullah menyatakan bahwa pembagian uang tersebut tidak menjadi bagian dari politik uang. Ia hanya sedang bersedekah saja kepada masyarakat sekitar.
“Saya bersama para pengurus cabang PDI Perjuangan se Madura memang rutin membagikan sembako dan uang kepada warga fakir miskin,” kata Said, Minggu (26/3).
Bahkan aktivitas semacam itu kata Said, adalah sebuah rutinitas yang dilakukannya semenjak tahun 2006 lalu.
“Uang itu saya niatkan sebagai zakat mal. Dan hal itu rutin saya lakukan setiap tahun sejak 2006 lalu,” ujarnya.
Setiap negara biasanya memiliki budaya masing-masing yang meriah dalam merayakan Hari Raya Natal, salah satunya…
Meskipun riasan terlihat cantik di pagi hari, bukan tidak mungkin riasan kembali kusam dan luntur…
Siapa sih yang berlum pernah nonton Home Alone? Hampir semua generasi milenial, pasti pernah menonton…
Saat membeli barang baru, tidak bisa dipungkiri kita memang menjadi senang dan ingin cepat-cepat pulang…
Home Alone 2: Lost in New York, dirilis pada tahun 1992, melanjutkan petualangan Kevin McCallister…
Ada yang berbeda pada perayaan natal keluarga Nadine Chandrawinata dan Dimas Anggara. Pada natal 2024…