HOLOPIS.COM, KALTENG – Bencana banjir di Kota Palangkaraya Provinsi Kalimantan Tengah merendam rumah yang yang setidaknya tersebar di tiga kecamatan.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, kondisi curah hujan yang tinggi menyebabkan tinggi muka air terus mengalami kenaikan.
“Kenaikan debit air di wilayah terdampak sekitar 5 hingga 60 cm. Sebagian warga memilih bertahan di rumah masing-masing akibat banjir,” kata Abdul dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (5/4).
Abdul menjelaskan, sejumlah kelurahan terdampak berada di Kecamatan Jekan Raya, Pahandut dan Sebangau. Sedangkan total kelurahan terendam banjir di tiga kecamatan tersebut sebanyak 5 kelurahan, yaitu Kelurahan Katimpun, Bukit Tunggal dan Palangka di Kecamatan Jekan Raya, Kelurahan Tanjung Pinang di Pahandut dan Bereng Bengkel di Sebangau.
“522 warganya atau 145 KK terdampak peristiwa yang terjadi sejak Senin lalu. Tidak ada laporan warga yang mengungsi atau pun korban jiwa akibat banjir yang masih merendam wilayah,” terangnya.
Menurut Abdul, banjir ini merendam rumah warga, sekolah dan jalan dan setidaknya sebanyak 138 rumah warga terdampak banjir yang terjadi setelah terjadi hujan intensitas sedang hingga lebat di wilayah tersebut.
Dilihat pada kajian inaRISK, Kota Palangkaraya memiliki 5 kecamatan dengan potensi bahaya dengan kategori sedang hingga tinggi. Kelima kecamatan itu teridentifikasi di wilayah Pahandut, Sabangau, Jekan Raya, Bukit Batu dan Rakumpit. Sedangkan sepanjang tahun 2022 lalu, BNPB mencatat 4 kejadian banjir melanda Kota Palangkaraya, di antaranya di Pahandut dan Jekan Raya, dengan korban meninggal 2 jiwa.
“Menyikapi kondisi tersebut, BNPB mengimbau BPBD dan warga untuk tetap waspada dan siaga menghadapi potensi kenaikan tinggi muka air di wilayah terdampak,” imbaunya.