HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pengasuh Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin Bogor, Habib Bahar bin Smith ngamuk usai mendapati kabar bahwa tiga orang Aviation Security atau Avsec di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dipecat pihak PT Angkasa Pura II.

Apalagi, alasan pemecatan terhadap ketiga petugas Bandara tersebut karena mengawal dan mencium tangan Habib Bahar usai mendarat di Bandara yang ada di Tangerang, Banten itu.

Menurut Habib Bahar, apa yang dilakukan oleh PT Angkasa Pura II terhadap 3 (tiga) orang Avsec tersebut adalah tindakan yang dzalim.

“Ini adalah perbuatan yang dzalim, perbuatan yang semena-mena, sewenang-wenang, kekuasaan yang disalahgunakan,” kata Habib Bahar di dalam videonya yang dikuti Holopis.com, Senin (3/4).

Ia memprotes, jika alasan pemecatan itu karena ketiga petugas Avsec melanggar Standar Operasional Prosedur (SOP), mengapa hanya dikhususkan kepadanya. Sementara banyak ulama, tokoh, habib hingga kiai yang pernah mendapatkan pengawalan ketat dari Avsec Bandara, dan tidak ada persoalan seperti yang dialaminya.

“SOP ? Kalau memang SOP kenapa hanya Bahar bin Smith. Berapa banyak habib-habib, kiai-kiai, ustadz-ustadz yang dikawal oleh Avsec. Kenapa avsec-avsec itu tidak dipecat,” ujarnya.

Jika memang murni persoalan SOP, Habib Bahar menilai seharusnya kebijakan itu diterapkan kepada seluruh Avsec, bukan khusus kepada mereka yang mengawal dan mencium tangannya.

“Apakah karena habib-habib, kiai-kiai itu dekat dengan pemerintah? sedangkan Bahar bin Smith selalu mengritik pemerintah ? Ayo Angkasa Pura Jawab,” tandasnya.

Ia menyatakan akan melawan PT Angkasa Pura II karena dinilai telah melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

“Tiga Avsec, mereka punya anak, mereka punya istri, kalian rampas haknya. Saya akan lawan kalian, saya akan hadapi kalian. Saya akan membela hak 3 avsec tersebut yang dimana hak-hak meraka kalian rampas dengan dzalim,” tegasnya.