HOLOPIS.COM, KUTAI KARTANEGARA – Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kalimantan Timur, Suparno Gofar menyampaikan bahwa tantangan besar di dalam menyambut Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara adalah bagaimana menyiapkan kualitas sumber daya manusia di sektor pendidikan yang lebih unggul dan berkemajuan. Baik dari sisi pelajar maupun tenaga pengajarnya.
“Peningkatan SDM, baik tenaga pendidik maupun peserta didik, tentu akan sangat berpengaruh terhadap lulusan sekolah,” kata Suparno dalam keterangannya yang diterima Holopis.com, Kamis (30/3).
Oleh sebab itu, pihaknya sudah mengupayakan akselerasi agar semangat itu bisa diwujudkan. “IGI Kaltim sudah melakukan percepatan sertifikasi kompetensi lulusan SMK, khususnya untuk Kabupaten Kutai Kartanegara,” ujarnya.
Soal peningkatan kualitas guru sebagai tenaga pengajar, Suparno menyampaikan bahwa perlu ada peran aktif lembaga sertifikasi profesi (LPS) untuk mengupayakan agar para guru di Kutai Kartanegara khususnya bisa mendapatkan sertifikasi, tentunya dengan peran aktif para guru untuk mendapatkan legalitas pengakuan itu,
“Tenaga pendidik di Kutai Kartanegara perlu mengejar kompetensi profesi melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LPS),” tuturnya.
Selain peran lembaga sertifikasi profesi guru, ia juga mendorong agar masing-masing sekolah ikut melek tentang persoalan ini, sehingga mereka bersama-sama mengupayakan peningkatan kualitas SDM tenaga pengajar agar lebih baik lagi.
“Pihak sekolah harus mampu untuk memberikan pelatihan-pelatihan bagi para guru sesuai dengan kompetensi keahliannya,” lanjut Suparno.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa IGI sangat mendukung pembangunan IKN di Kalimantan Timur oleh pemerintah pusat. Sehingga semua potensi yang ada akan diupayakan semaksimal mungkin.
“IGI Kaltim sudah sampaikan ke pemerintah provinsi, agar melakukan lompatan besar agar para siswa lulusan SMK dan guru di Kaltim lebih berkualitas,” tandasnya.
“Ribuan guru yang tergabung di dalam IGI Kalimantan Timur mendukung penuh pembangunan IKN Nusantara. IGI Kaltim memastikan sektor pendidikan di daerah mitra maupun penyangga juga akan lebih berkembang dengan adanya IKN,” tambahnya.
Terakhir, ia berpesan kepada pemerintah dan Badan Otorita IKN agar bersinergi dengan pemerintah daerah dan masyarakat untuk memastikan bahwa pembangunan IKN Nusantara bisa berjalan dengan baik, dengan tanpa menafikan kearifan lokal.
“Pembangunan IKN tidak boleh merusak atau mengabaikan kearifan dan budaya lokal, kehadiran IKN justru akan memajukan budaya lokal. Konsep pembangunan IKN sudah lengkap dan utuh sehingga tidak ada kerugian yang diterima masyarakat,” pungkasnya.