HOLOPIS.COM, CILACAP – Gelombang tinggi diperkirakan BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), berpotensi terjadi di laut selatan mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Menurut Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo. Potensi gelombang tinggi tersebut, diperkirakan terjadi pada 30 Maret, pukul 19.00 WIB, hingga 1 April 2023, pukul 19.00 WIB.

“Tinggi gelombangnya diprakirakan berkisar 2,5-4 meter, sehingga masuk kategori tinggi,” katanya dalam keterangan yang dikutip Holopis.com, Kamis (30/3).

Wilayah perairan yang berpotensi dilanda gelombang tinggi, antara lain perairan selatan Sukabumi-Cianjur, perairan selatan Garut-Pangandaran.

Kemudian, Samudra Hindia selatan Jabar, perairan selatan Cilacap, perairan selatan Kebumen-Purworejo, perairan selatan Yogyakarta, dan Samudra Hindia selatan Jateng-DIY.

Teguh menjelaskan, gelombang tinggi di perairan laut selatan dipengaruhi pola angin yang dominan bergerak dari arah barat daya hingga barat laut dengan kecepatan berkisar 2-25 knot.

“Pola gerakan angin yang cenderung searah dengan kecepatan tinggi berpotensi meningkatkan tinggi gelombang. Sementara untuk kondisi cuaca di laut selatan Jabar hingga DIY umumnya berawan dan berpotensi hujan ringan-sedang,” jelasnya.

Oleh sebab itu, pengguna jasa kelautan diimbau untuk memerhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran karena berdasarkan analisis, kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter berisiko terhadap perahu nelayan.

Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter berisiko terhadap tongkang, kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter berisiko kapal feri, serta kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter berisiko terhadap kapal ukuran besar, seperti kapal kargo dan kapal pesiar.

“Bagi masyarakat yang ‘ngabuburit’ dengan berkunjung di pantai selatan Jabar-DIY, kami imbau untuk tidak bermain air pantai karena gelombang tinggi dapat terjadi sewaktu-waktu,” pungkasnya.