HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Fraksi Golkar, Dedi Mulyadi angkat bicara perihal rencana pemerintah terkait impor pangan, khususnya untuk komoditas beras.

Dia meminta pemerintah tak gegabah dalam melakukan importasi pangan tersebut, mengingat panen raya saat ini masih berlangsung.

Menurut Dedi, sebelum memutuskan untuk impor, Pemerintah harus memastikan terlebih dahulu gabah petani terserap dengan baik, serta memastikan kebutuhan pangan tercukupi terlebih dahulu.

“Kalau hitungan itu sudah tepat, baru kita bicara berapa sih kekurangan. Kalau sudah nyata kekurangannya baru kita bicara impor (beras),” kata Dedi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (29/3).

“Karena jangan kita melakukan impor kala petani sedang panen dan di tengah daya serap bulognya rendah,” imbuhnya.

Pria yang akrab disapa Kang Dedi itu pun bicara terkait penyebab rendahnya daya serap gabah petani yang disebutnya masih menjadi problem tersendiri.

Menurutnya, hal itu lantaran harga di tingkat petani yang masih terbilang relatif sangat baik, sehingga besar kemungkinan gabah-gabah tersebut dibeli oleh para bandar beras.

Oleh karena itu, Dedi menuturkan agar Pemerintah memastikan data pangan di antar Kementerian/Lembaga benar-benar sinkron.

Sebab ia melihat, masing-masing lembaga selama ini mempunyai data pangan yang berbeda-beda satu sama lainnya. Padahal sinkronisasi data pangan tersebut penting sebagai rujukan impor pangan.

“Nah ini yang harus dipastikan dulu, berapa sih datanya, harus sinkron. Jangan masing-masing lembaga punya datanya masing-masing,” pungkasnya.