HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi Kerukunan Antar Suku (FK2AS), Achmad Sazali memberikan rapor merah kepada Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo. Menurutnya, menteri dari Partai NasDem tersebut dinilai menunjukkan ketidakmampuannya di dalam memimpin Kementan.

Mulai dari mengenai kebijakan impor beras di mana langkah itu tak sesuai dengan visi dan misi Presiden Joko Widodo. Lalu gagalnya program food estate  lantaran tidak berjalan memuaskan.

“Kalau saya kasih penilaian buat Kementan ini merah atau kalau dalam angka itu lima, rapornya masih merah,” kata Sazali dalam dialog Pro Otonomi yang dikutip Holopis.com, Selasa (28/3).

Ia mengatakan, bahwa selama ini Kementan lebih kerap menggunakan data Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai acuan data produksi beras. Padahal sebagai lembaga Kementan, seharusnya mengantongi data sendiri sebagai acuan.

Teranyar ketidakmampuan Kementerian yang dipimpin Syahrul Yasin Limpo memantau persoalan kondisi beras dari hulu ke hilir, sehingga harganya terus melambung tinggi meski di tengah masa panen raya.

“Soal data saja mereka enggak punya, setiap dirjen terkoordinasi juga tidak baik, dirjen A bicara lain dirjen B bicara lain,” ujarnya.

Menurut Achmad Sazali, Jokowi sudah bekerja maksimal, baik menghadapi terpaan krisis kesehatan di tengah pandemi COVID-19 maupun krisis ekonomi. Namun pembantunya khususnya dalam sektor Kementerian Pertanian masih jauh dari maksimal.

Untuk itu, lanjut Achmad Sazali, saat ini langkah yang tepat adalah Jokowi segera melakukan reshuffle Menteri Pertanian Yasin Limpo. Sebab, jangan sampai rakyat berasumsi kinerja baik Jokowi selama ini, menjadi bias atau sumir oleh kinerja kinerja pembantunya yang tidak berjalan sesuai dengan harapan.

“Sudah saatnya menurut kami Yasin Limpo diganti karena kinerjanya buruk, besar mudharatnya daripada manfaatnya, justru malah menambah citra buruk Jokowi maka penggantian Yasin Limpo adalah kebutuhan dan keharusan,” pungkasnya.