HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) akan melakukan pengadaan gula kristal dari luar negeri alias impor sebanyak 215 ribu Ton tahun ini.
Kepala Bapanas. Arief Prasetyo Adi mengatakan, bahwa proses impor tersebut tidak serta merta dilakukan sekaligus, melainkan secara bertahap.
Pertama, akan datang sebanyak 90 ribu ton gula kristal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadan.
“Prosesnya sudah berjalan dan ditargetkan sudah ada yang masuk pada Maret-April ini untuk menambah stok dan menjaga harga di tengah puasa dan lebaran,” kata Arief dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (26/3).
Arief menuturkan, bahwa pengadaan gula kristal putih ini pihaknya telah menugaskan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor pangan, yang dalam hal ini adalah ID FOOD dan PTPN Holding.
Lebih lanjut, Arief menjelaskan bahwa keputusan impor gula ini merupakan hasil perhitungan Prognosa Neraca Pangan yang disusun pihaknya. Yang mana Stok awal gula nasional di Januari 2023 sebesar 1,1 juta ton, sedangkan untuk kebutuhan gula nasional per bulan tercatat sebesar 283 ribu ton.
“Seluruh proses perizinan dari Kementerian BUMN dan Kementerian Perdagangan sudah dipenuhi. Kedatangan dilakukan secara bertahap. Ditargetkan masuk (lebih dulu) sekitar 99.000 ton GKP,” ungkapnya.
Sebelum gula impor masuk, pemerintah masih memaksimalkan hasil panen dari dalam negeri. Pada Januari-Desember 2023, diperkirakan produksi gula dalam negeri sekitar 2,6 juta ton.
Namun, belum bisa memenuhi kebutuhan gula nasional 2023 sekitar 3,4 juta ton. Sehingga selisihnya masih harus ditutup oleh pasokan luar negeri. Hal inilah yang menjadi alasan pemerintah memutuskan untuk impor.
“Langkah pengadaan dari luar ini yang kita percepat dari awal agar tidak terjadi kelangkaan di masyarakat, mengingat puasa dan lebaran tahun ini lebih dekat dengan awal tahun dan mendahului musim giling tebu,” terangnya.
Sebagaimana diketahui, pemerintah juga diketahui berencana mengimpor beras dari luar negeri sebanyak sebanyak 2 juta ton sampai dengan akhir Desember 2023.
Adapun untuk hal itu, Bapanas telah menugaskan Perum Bulog untuk segera mengimpor beras sebanyak 500 ribu ton tersebut. Penugasan itu sebagaimana tertuang dalam surat Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adhi kepada Direktur Utama Perum Bulog, tertanggal 24 Maret 2023.
“Kami menugaskan Perum Bulog untuk melaksanakan pengadaaan cadangan beras pemerintah (CBP) dari luar negeri sebesar 2 juta ton sampai dengan akhir Desember 2023. Pengadaan 500 ribu ton agar dilaksanakan secepatnya,” tulis Arif dalam surat tersebut.