HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) berencana untuk mengimpor beras sebanyak 2 juta ton sampai dengan akhir Desember 2023.
Rencana impor beras untuk memenuhi cadangan beras pemerintah itu tentu tidak dilakukan secara serta merta. Dimana menjelang Lebaran 2023, pemerintah akan secepatnya mengimpor 500 ribu ton beras untuk menjaga pasokan dan kestabilan harga.
Adapun untuk hal itu, Bapanas telah menugaskan Perum Bulog untuk segera mengimpor beras sebanyak 500 ribu ton tersebut. Penugasan itu sebagaimana tertuang dalam surat Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adhi kepada Direktur Utama Perum Bulog, tertanggal 24 Maret 2023.
“Kami menugaskan Perum Bulog untuk melaksanakan pengadaaan cadangan beras pemerintah (CBP) dari luar negeri sebesar 2 juta ton sampai dengan akhir Desember 2023. Pengadaan 500 ribu ton agar dilaksanakan secepatnya,” tulis Arief dalam surat tersebut sebagaimana dikutip Holopis.com, Minggu (26/3).
Dalam surat tersebut, Bapanas juga mengatakan bahwa penugasan impor beras kepada Bulog merupakan hasil rapat terbatas Bapanas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 24 Maret 203 lalu.
Bapanas menyatakan, tambahan pasokan beras tersebut dapat digunakan untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Beras (SPHP), bantuan beras kepada sekitar 21,35 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dan kebutuhan lainnya.
Sebagai catatan, pemerintah akan memberikan bantuan sosial (bansos) pangan untuk 21,35 juta masyarakat kurang mampu. Bansos tersebut berupa beras 10 kg dan telur ayam.
Pemerintah menyiapkan anggaran Rp 7,8 triliun untuk beras termasuk biaya pembagian. Sementara anggaran untuk pengadaan telur dan ayam sekitar Rp 450 miliar. Alhasil total bansos Lebaran tahun ini sekitar Rp 8,25 triliun.
Pemerintah menjanjikan, pembagian bansos mulai awal puasa 2023 hingga awal April atau sebelum Lebaran. Adapun beras yang digunakan untuk bansos ini adalah beras stok Bulog.
Meskipun ada rencana mengimpor beras dengan skala besar, Bapanas meminta Perum Bulog untuk lebih mengutamakan kepentingan dalam negeri.
“Sejalan dengan hal tersebut, kami menugaskan Perum Bulog untuk tetap mengoptimalkan penyerapan hasil produksi dalam negeri terutama selama masa Panen Raya Maret-Mei 2023,” tukas Arief.