“Ini bukan berarti saya itu mengingkari Kehabiban. Enggak, darah itu ada tempatnya, ilmu itu juga ada tempatnya. Sayyidina Ali bahkan bilang, ‘al ‘ilmu bil adab, laa binnasab‘. Ilmu itu karena adab, karena belajar, karena prihatin, karena riyadhoh, bukan karena nasab, bukan karena darah,” tegas Gus Fuad.
“Perwaris penerusnya Rasulullah itu adalah ulama. ‘al ulama warosatul anbiya‘. Bukan As-Sayyid atau Al-Habib warosatul anbiya, nggak ada itu. Adanya, al ulama warosatul anbiya,” sambungnya.
Namun, ada kalimat Gus Fuad yang dipotong dan dijadikan bahan untuk menggunjingnya. Yakni soal statemen dia yang meminta agar para Habaib agar berhenti berdakwah saja karena banyak yang melakukan kerusakan dari isi dakwahnya.
“Kalau boleh saya menyarankan itu, untuk sementara itu mungkin Habib-habib itu berhenti lah dakwah di Indonesia, karena ngerusak itu kebanyakannya itu. 100 habib yang ceramah itu yang bener cuma dua atau tiga, yang lain ngaco saja, bikin gaduh aja. Bikin ngancem-ngancem, nakut-nakutin pribumi,” lanjut Gus Fuad.
Monggo disimak video lengkap Gus Fuad Pleret dengan judul "Para "HABIB" berhentilah berdakwah di Indonesia, bikin "rusak".
Banyak video yang beredar di medsos sudah diplintir yang akhirnya mengaburkan maksud dan tujuan Gus Fuad.
Termasuk tagline yang ada di video ini yang… https://t.co/pOAydt0xpH pic.twitter.com/jtfosBaYBx
— Husin Alwi (@HusinShihab) March 21, 2023
Akibat dari isi video itu, pondok pesantren Gus Fuad Plered langsung disatroni para ormas Islam tertentu untuk melakukan counter statement kepadanya pada hari Senin (20/3) sore. Bahkan, sempat ada upaya aksi penyerangan fisik kepada salah satu santri Abuya KH. Muhammad Dimyathi Al-Bantani, Pandeglang, Banten tersebut.