HOLOPIS.COM, JAKARTA – Setidaknya sebanyak 16 peserta baru program BI-Fast yang terdiri dari 14 bank dan 2 Lembaga Selain Bank (LSB), mulai beroperasi pada hari ini, Senin (20/3).
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono mengatakan, 16 peserta baru tersebut merupakan kepesertaan gelombang (batch) keenam.
“Pada batch keenam ini, 14 bank yang tergabung sebagai peserta BI-FAST yaitu 11 Bank Swasta Nasional, 2 Bank Pembangunan Daerah (BPD), dan 1 Bank Asing,” ujarnya sebagaimana dikutip Holopis.com dari siaran pers, Senin (20/3).
Bergabungnya 2 LSB tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan Ekonomi Keuangan Digital (EKD) dan memberikan kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat untuk memanfaatkan layanan BI-FAST.
Sebagai informasi, BI-Fast merupakan layanan sistem pembayaran ritel nasional yang dapat memfasilitasi pembayaran ritel secara real-time, aman, efisien, dan tersedia setiap saat.
“Layanan BI-FAST merupakan wujud sumbangsih BI bersama industri sistem pembayaran dalam mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan nasional untuk menunjang inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi nasional,” tukas Erwin.
Salah satu keuntungan menggunakan layanan BI-Fast adalah nasabah peserta bank dapat melakukan pembayaran ke peserta bank lainnya, dengan biaya admin yang lebih murah.
Adapun sejak diluncurkan pada 21 Desember 2021, total jumlah peserta BI-FAST hingga kini menjadi 122 peserta, yang mewakili 94% dari pangsa sistem pembayaran ritel nasional.