HOLOPIS.COM, JAKARTA – PSSI kembali menggelar Sarasehan, setelah sebelumnya berlangsung dengan para pemilik klub Liga 1 dan Liga 2, kali ini bersama Asosiasi Provinsi (Asprov).

Sarasehan PSSI bersama Asprov berlangsung di Hotel Le Meridien, Jakarta pada Minggu (19/3) waktu pagi hari.

Ketua Umum PSSI, Erick thohir juga didampingi langsung oleh dua Waketum PSSI, Ratu Tisha dan Zainudin Amali.

“Kami sudah diskusi dengan para Asprov PSSI, banyak masukan-masukan dari mereka yang bisa menjadi solusi. Jangan cuma bicara masalah yang bisa memecah-belah, tapi kita harus mencari solusi bersama dan harus konkret,” ungkap Erick, sebagaimana informasi yang diterima Holopis.com, Minggu (19/3).

“Sebab, kita punya mimpi, 2045 akan menjadi masa keemasan sepak bola Indonesia,” sambungnya.

“Paling tidak, kita bisa masuk 50 besar sepak bola dunia. Tidak mudah, tapi kita harus berani. Oleh karena itu, tadi ditegaskan bahwa pembinaan usia dini itu mesti dimulai sejak 9 tahun, bukan 12,” tambahnya.

PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir sendiri memiliki rencana strategis yang tertuang dalam Visi PSSI 2045. Ada 4 fase menuju itu, yaitu pemulihan (tahun 2023), pengembangan (tahun 2024-2028), performa (2028-2034), keemasan (2034-2045).

Terkait hal ini, teruntuk pembinaan usia dini itu sendiri, PSSi menyiapkan beberapa program kepada Asprov yang hadir di acara Sarasehan tersebut, seperti Piala Soeratin U-14 dan U-17, kompetisi grassroot putra dan putri mulai U-9 hingga U-12, kemudian ada juga Piala Pertiwi U-14 hingga senior untuk sepak bola putri.

Ada pun program yang ditawarkan PSSI untuk Asprov yakni melakukan update registrasi meliputi pemain, pelatih, wasit dalam sistem PSSI.

Lalu, melakukan kursus kepelatihan minimum 2 kategori (PSSI D dan AFC/PSSI C), melakukan kursus wasit minimum 2 kategori (PSSI C3 dan C2), organisasi yang aktif, sistem organisasi yang terukur (badan yudisial, komite audit, dan kepatuhan), perapihan administrasi keanggotaan PSSI.

“Semua itu kami diskusikan dengan Asprov, banyak masukan dari mereka, kemudian kita mencari solusi bersama-sama,” tutup Erick.