HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengaku memiliki beberapa opsi dalam mengatasi persoalan pupuk yang terjadi di beberapa wilayah saat ini.
Langkah ini sendiri untuk menindaklanjuti kekurangan pupuk yang paling besar disebabkan perang antara Rusia dengan Ukraina sejak beberapa waktu lalu.
“Perang Ukraina-Rusia yang sangat jauh dari kita, belasan ribu kilometer, tapi telah mempengaruhi seluruh ekonomi dunia karena Ukraina penghasil pangan, salah satu terbesar di dunia, penghasil gandum, 20 persen gandum dunia dari Ukraina,” kata Prabowo dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (18/3).
Selain mengurangi pupuk kimia, pemerintah kemungkinan akan menambah jumlah ternak di Indonesia untuk dimanfaatkan kotorannya sebagai pupuk.
“Presiden sudah memiliki suatu rencana, untuk kita harus tambah beli banyak ternak untuk bangsa kita, ternak sapi, ternak kambing, semua ternak, kemudian kita harus pakai kotorannya dicampur dengan bahan-bahan organik, kompos-kompos, sisa-sisa rumput, sisa-sisa tanaman kemudian jadi pupuk,” terangnya.
Dalam waktu dekat, Prabowo pun akan melaporkan solusi yang relatif dianggap lebih murah ini kepada Presiden Jokowi.
“Ini akan sangat murah, kita sedang uji coba di beberapa tempat mudah-mudahan hasilnya bagus, kita akan laporan ke Bapak Presiden untuk 1 hektare cukup Rp 30-40 ribu untuk pengganti pupuk kimia dan pengganti pestisida, ini sedang kita uji coba, mudah-mudahan insyaallah akan berhasil,” ungkapnya.