HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengaku bangga karena banyak negara yang memuji demokrasi yang berlangsung di Indonesia.
Pasalnya, Prabowo Subianto mengungkapkan, banyak negara yang bingung karena dirinya bisa bergabung dengan Presiden Jokowi di pemerintahan meski menjadi rival di Pemilu 2014 dan Pemilu 2019.
“Saya sebagaimana kalian mungkin ketahui, masa tidak tahu, tahu kan? Saya dulu rivalnya Pak Jokowi, tapi itulah, itulah, di situ bangsa lain, negara lain bingung lihat bangsa Indonesia, bingung, bagaimana bisa dua rival, dua tokoh kok begitu selesai pertandingan kok jadi satu,” kata Prabowo dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (18/3).
Demokrasi tersebut, kemudian dibandingkan dengan negara Amerika Serikat yang merupakan tempat lahirnya demokrasi.
“Di negara lain sulit sulit, sampai sekarang di Amerika Serikat saja yang katanya mbahnya demokrasi, lahirnya demokrasi, sekarang dua partai besar kalau masuk ruangan katanya lihat-lihatan tidak mau duduk bersama,” tukasnya.
Mantan Danjen Kopassus itu kemudian kembali mengungkapkan, dengan bergabung ke pemerintahan, membuat banyak negara ingin mencontoh gaya demokrasi yang dewasa itu.
“Banyak negara-negara lihat ke kita, kalau sudah untuk kepentingan rakyat kalau sudah untuk kepentingan bangsa dan negara, kita akan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara,” tuturnya.
Prabowo kemudian mengungkapkan kebanggaannya atas jabatan yang diberikan untuk membantu Jokowi membangun pemerintahan.
“Saya ingin menyampaikan bahwa saya merasa tidak salah saya bergabung dengan Presiden Joko Widodo. Bukan saja saya merasa tidak salah, sekarang saya merasa bersyukur dan saya merasa bangga telah bergabung dengan Presiden Joko Widodo,” ungkapnya.
Prabowo pun lantas memuji kepemimpinan Jokowi. Dia bahkan mengakui bahwa dalam memimpin negara dirinya harus belajar dari Jokowi.
“Dan saya saksi saya melihat komitmen Pak Jokowi untuk rakyat luar biasa, beliau berpikirnya selalu untuk rakyat kecil, saya tuh akhirnya harus mengakui dalam hal memimpin negara saya harus belajar dari Pak Joko Widodo,” pungkasnya.