HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Prof Mohammad Mahfud MD menyatakan bahwa dirinya siap berkolaborasi dengan DPR RI untuk membuka secara terang benderang tentang skandal dugaan transaksi mencurigakan sebesar Rp300 triliun yang menjadi perbincangan publik sampai dengan hari ini.
“Alhamdulillah, saya sudah tiba kembali di Jakarta setelah pertemuan bilateral dan multilateral di Melbourne. Saya siap memenuhi undangan DPR untuk menjelaskan dan menunjukkan daftar dugaan pencucian uang Rp300 T di Kemenkeu,” kata Mahfud MD dalam keterangannya di akun Twitter @mohmahfudmd, Jumat (17/3) seperti dikutip Holopis.com.
Ia menilai bahwa perdebatan di luar tak akan menyelesaikan substansi masalahnya. Sebab, ranah yang paling relevan untuk menuntaskan kasus ini bisa dimulai dari DPR RI sebagai lembaga legislatif.
Bahkan Mahfud menyatakan akan terus mengawal secara serius kasus yang merusak pemerintahan dan birokrasi saat ini, khususnya di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea Cukai di Kementerian Keuangan.
“Masalah ini memang lebih fair dibuka di DPR. Saya tidak bercanda tentang ini,” tegasnya.
Kemudian, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini menyatakan, bahwa data Rp300 triliun yang ditemukannya itu memang tercatat sejak tahun 2009. Bahkan data itu dinyatakan Mahfud sudah diserahkan PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan) kepada Kementeriangan Keuangan.
Konteks aliran dana Rp300 triliun yang heboh itu dinyatakan Mahfud MD masuk dalam kategori money laundry alias pencucian uang.
“Saya dan PPATK tidak mengubah statement bahwa sejak tahun 2009 PPATK telah menyampaikan info intelijen keuangan ke Kemenkeu tentang dugaan pencucian uang sekitar Rp300 T,” terangnya.
Bahkan kata Mahfud, ia sudah sangat siap dengan semua data yang ia sempat sampaikan itu kepada DPR RI. Dan ia juga siap membukanya dengan terang benderang jika sudah ditetapkan jadwalnya.
“Saya siap dengan data otentik yang akan ditunjukkan kepada DPR. Senin saya standby, menunggu undangan,” tegas Mahfud.