HOLOPIS.COM, JAKARTA – Anies Baswedan menyinggung mengenai politik identitas yang kerap digunakan sebagai alat dalam pemilihan umum.
Mantan menteri yang dipecat oleh Presiden Jokowi itu bahkan menegaskan, politik identitas bakal selalu digunakan, bahkan dalam Pemilu 2024 mendatang.
“Politik identitas itu adalah sesuatu yang tak terhindarkan. Misalnya calon yang bersaing adalah laki-laki dan perempuan, maka di situ ada identitas gender,” kata Anies dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (18/3).
Sosok yang disangkutkan dalam kasus korupsi Formula E itu pun mengakui bahwa politik identitas juga dilakoninya sewaktu Pemilihan Gubernur yang lalu.
“Yang terjadi pada 2017, calon yang bersaing agamanya berbeda. Maka identitasnya yang terlihat adalah agama. Itu akan terus terjadi selama calonnya punya identitas berbeda, baik gender, suku, maupun agama,” ungkapnya.
Bukannya mengajak menghindari politik identitas, Anies kemudian hanya meminta agar pihak yang kalah bisa legowo menerima kekalahan dalam Pemilu 2024 mendatang.
“Yang menang mau merangkul yang kalah. Sedangkan yang kalah juga harus mau mengakui kekalahannya,” ucapnya.