HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pihak TNI sampai dengan saat ini menyatakan hanya bisa melakukam pendekatan persuasif kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya yang masih menyandera pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens

Kepala Pusat Penerangan (Kasuspen) Laksda Kisdiyanto mengatakan, pemerintah Selandia Baru telah menawarkan bantuan. Tapi, dari pihak pemerintah Indonesia menyatakan masih mencoba pendekatan komunikasi.

“Kemarin terakhir Pemerintah Selandia Baru menghadap Panglima, dubesnya sudah menawarkan untuk membantu. Namun, Panglima menyatakan bahwa satuan TNI masih cukup untuk menangani masalah penyanderaan ini,” kata Kisdiyanto dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (17/3).

“Tidak. Itu (negosiasi) adalah dari pemerintah kita bahwa kita mengedepankan negosiasi agar melepas sandera, bukan dari permintaan dari pemerintah Selandia Baru,” sambungnya.

Kisdiyanto mengingatkan, konsekuensi dari upaya komunikasi tersebut membutuhkan waktu relatif lama ketimbang tindakan penyerangan terhadap KKB.

Dengan kekuatan yang dimiliki TNI, Kisdiyanto pun mengakui bahwa pemerintah sebenarnya bisa saja langsung memerintahkan operasi penyerangan untuk menyelamatkan nyawa pilot tersebut.

“Sebenarnya TNI kalau memang sudah ada perintah dari negara, pemerintah untuk segera mengeksekusi kita akan laksanakan,” ungkapnya.

Namun, ancaman dari KKB akan membunuh sandera jika TNI bergerak, membuat pemerintah ternyata lebih mencoba upaya komunikasi dengan KKB.

“Kan kelompok mereka mengancam kalau TNI maju, sandera akan dibunuh. Nah itu yang kita hindari apalagi pemerintah daerah sudah berupaya akan bernegosiasi dengan pihak KKB tersebut,” pungkasnya.