HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kader PDIP Adian Napitupulu mengaku kecewa dengan instruksi dari Presiden Jokowi agar impor pakaian bekas tidak lagi dilakukan.

Sebagai anggota DPR, Adian pun mengaku bahwa dirinya suka membeli pakaian bekas, bahkan untuk kesehariannya sebagai wakil rakyat.

“Saya dilantik menjadi anggota DPR dengan jas bekas yang dibeli di Gedebage,” kata Adian dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (17/3).

Mantan aktifis 98 itu bahkan menyalahkan kinerja Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Menkop UKM yang menyebabkan tumbuh suburnya bisnis pakaian bekas di Indonesia.

“Yang dibutuhkan memaksimalkan peran, misalnya memaksimalkan peran Menteri Perdagangan, memaksimalkan peran Menteri UMKM. Peran mereka saja yang dievaluasi,” tukasnya.

Evaluasi itu perlu dilakukan karena ternyata menurut Adian, masih banyak industri kecil yang tidak berkembang di dalam negeri akibat ulah kedua menteri itu.

“Misalnya pakaian celana, bikin dong yang up to date. UMKM bina dong, didik dong segala macam. Sudah semaksimal apa sih mereka membina itu. Ada banyak juga kok barang-barang lain proyeksi UMKM yang tak ada kaitannya dengan impor bekas, misalnya makanan,” klaimnya.

“Banyak sekali, toh tidak berkembang,” sambungnya.

Presiden Jokowi sebelumnya mengklaim bahwa saat ini pihaknya sudah memerintahkan agar dilakukan operasi penyisiran terhadap kegiatan yang dianggap terlarang tersebut.

“Sudah saya perintahkan untuk cari betul dan sehari-dua hari ini sudah banyak yang ketemu,” kata Jokowi (15/3).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menjanjikan bahwa saat ini bisnis pakaian bekas impor itu sudah dilarang untuk dilakukan.

“Jadi, yang namanya impor pakaian bekas, setop,” tukasnya.

Pelarangan itu dikarenakan menurut Jokowi, bisnis pakaian bekas impor justru telah membuat perekonomian di dalam negeri menjadi terganggu. Hal itu mengingat harga pakaian bekas tersebut terbilang lebih murah.

“Itu mengganggu industri tekstil di dalam negeri, sangat mengganggu. Mengganggu, sangat mengganggu, sangat mengganggu industri dalam negeri kita,” pungkasnya.